Selasa, 07 Desember 2010

Waiting For You (Forever) ...

I'm waiting for you
Somehow I'll pass lonely
But the heart is still not giving up
To continue to survive til the end
Because I want you

Tonight ...
Who knows how many times I was awake
Mention the name slowly
Sometimes carried the dream
Up on the corner of my eye feels wet

Can I face the sense of anxiety?
Those present all day
It's just a question in my heart
Because the fact is I will always answer
That I could survive

I will always wait for you
Until the time bored with me
Until the last breath
Because there is a reason
"I want to be with you forever"

Senin, 29 November 2010

Always With Me

Lelah berteriak dalam basah
Membuat diri seakan gontai
Luruh emosi menyapu kering dan kelam
Hingga bukan hanya waktu yang terasa mati
Namun, hati ini...jiwa ini..
Tak lagi punya arti tuk menggapai mimpi

Berikan aku sepasang sayap putih
Agar dapat lalui biru nan luas
Untuk mencari bintang penunjuk arah
Bagi raga yang tersesat
Tak tahu kemana dan dimana

Akan ku tukarkan sisa rasa yang termiliki
Agar punai pun sudi temani
Setidaknya, tak ada lagi kata "sendiri"
Bila nanti sampai pada akhir dunia
Dapat terus mendengar kicau merdunya
Seiring pencarian atas langkah yang hilang

Ingatkan aku sayang...
Bila nanti ku dapat temukan jejak itu
Akan kubagi setengah hidup ini untukmu
Agar sampai nafas terkahir berhembus
Suaramu selalu bersamaku

Please...

Remind me darling ...
When later I can find that traces
I'll give you this half-life
In order to exhale the last breath
Your voice is always with me

Usaikan Saja (Untuk Terakhir)

Kami terluka...
Jauh lebih dalam dari yang terpikir

Pernahkah bertanya pada nurani?
Kapan kau akan mengakhiri perih ini?
Bila selalu saja terulang kesalahan yang sama
Bila segala caramu kerap rapuhkan hati

Aku tahu...dia tahu
Kau pun tahu

Mohon, usaikan saja sampai di sini
Jangan buatnya terus berurai air mata
Biar rasa sakit itu untukku
Meski rela takkan buatku lebih mudah

Sudah...selesaikan
Aku mohon...kami mohon

Jangan siakan sisa keberanian kami
Untuk melangkah dalam getir
Meski terkadang keyakinan berbalut galau
Percayalah untuk terakhir kali

Kami akan kuat
Ya, kami pasti bisa bertahan

Jumat, 12 November 2010

Till The End

Hinakan aku saja..
Untuk mengganti luka itu
Tetapi jangan kau singkirkan aku
Dari ingatanmu
Bahkan hanya untuk membalut rasa bersalahmu
Dan menghindarkan dustaku

Ku ingin hidup tanpa amarah
Jauhi dendam dari derai perih
Yang pernah aku sematkan
Dalam ruang suci itu

Apa yang harus aku perbuat?
Tuk membayar segala risaumu
Tuk mengganti seluruh peluhmu
Yang telah kau alirkan untuk setiap langkahku

Penjarakan aku saja...
Dalam hampa hati
Hingga puas dapat kau raih
Dan kau dapat segera pergi tanpa beban
Nanti, jangan menoleh lagi pada cerita lalu
Biarkan aku yang menjaganya hingga akhir masa

Pertama dan Terakhir

Terlalu banyak kesakitan yang telah ditebarkan
Terlalu banyak air mata yang mengalir
Dari mereka...

Tak tahu sedang berpikir apa
Hanya sedikit cemas melanda
Kala terlihat kelam pada mata-mata itu
Jua perasaan bersalah
Yang menyelinap dalam kebisuan

Maaf...
Tak bisa menjadi yang kalian inginkan
Karena hati seolah malaikat pencabut nyawa

Membawa keterpurukan itu kelebihan
Membuat kemurungan itu anugrah
Tanpa tersadar ku mulai lelah
Pada kebimbangan yang tak usai
Dan kemunafikan diri

Maaf...
Itulah kata pertama dan terakhir
Untuk buktikan ku tak seperti dulu

Kamis, 11 November 2010

"Dunia itu...Duniaku"

Bisakah selalu berada di dunia itu?
Meski hitam namun memberiku cahaya
Meski berliku namun menyenangkan
Meski pahit namun tak terlupakan

Dunia itu berbeda...
Ada mereka yang hidup dengan nafas cinta
Seolah membawaku ikut merasakan
Bagaimana terluka dan jatuh dalam platonis

Dunia itu tak nyata...
Mereka yang memberikan kekuatan
Justru akan lemah dalam fana
Bahkan tak mampu hidup lebih lama

Dunia itu membawa nyawa baru...
Mungkin lebih indah
Karena ada rasa manis yang tercipta
Dalam bulir air mata

Dunia itu...duniaku
Karena berjalan dengan jiwaku
Juga segala asa yang terangkum
Melekat erat tak terpisahkan

Dunia itu tak seutuhnya milikku
Karena memang tak ada keabadian
Segalanya hanya sementara
Ketika tersadar segalanya pun musnah

Hanya Untuk Aku

Mengapa ku baru merasa hidup...?
Setelah lelah bersimpuh dalam angan
Terhanyut tawa sendiri
Kadang tangis mengiringi
Jua senyum hangatkan hati

Seribu bayang-bayang keindahan
Akan dia, mereka, dan cinta
Bagai sebuah selimut sepiku

Nurani bergejolak tak henti
Ingin rasanya tuk sesaat hentikan waktu
Biarkan aku larut lebih dalam
Tetapi sungguh tak mampu

Aku bahagia seperti ini...
Merasa ingin hidup lebih lama
Agar suatu saat dapat merasakan
Sentuhan kasih dalam kalbu
Sinaran angkuh yang erat memeluk diri
Dan lembut suara yang kuatkan rapuhku

Bilamana kan terjadi...?
Aku benar tak tahu..
Arti kata "kapan" dan "dimana"
Cukup hanya percaya
Bahwa masa kan membawaku pada suka
Yang hanya milikku..hanya untuk aku
:)

Rabu, 29 September 2010

The Rhythm of Pain

Telah terbiasa sukma ini
Terseret deras arus kehidupan
Yang mungkin tak sepenuhnya dapat dipahami

Rasa keluh kian menghilang
Menguap bersama butir air
Lalu mengendap menghitam bersama galau
Mencengkeram segala emosi hingga berpendar
Pada rintik hujan sepanjang hari

Batin seakan remuk tanpa bentuk
Tercecer di setiap sudut asa
Berusaha menghalau angan yang terbuang sia-sia

Kerelaan ini tulus tersandingkan
Hingga rapuh mampu membias dalam ceria
Tetapi kosong pun tak punya daya
Tuk lewati beribu terjal
Dan akhir nafas perjuangan

Maka, pabila hati telah menerima
Pinjamkan sedikit kekuatan
Agar setidaknya mampu tersenyum meski terluka

Senin, 27 September 2010

"Beda"

Hilang dan pergi...
Silih berganti mengantar sendu
Pada desahan angin lalu

Awan yang dahulu putih menyala
Kini terlihat semakin berwarna
Terkadang tampak noda
Menghias bias megahnya

Semua itu pertanda...
Bahwa langkah ini tak lagi sama
Jua masa yang kian menua

Setiap tetes pilu berpeluk rindu
Pabila teringat kala tawa merekah
Saat langkah selalu seirama
Mengenangkan segalanya dalam cerita

Hati pun bersuara pada sunyi
Berharap siang kan mengerti
Bermimpi malam kan pahami

And now..
There is only "different"
The change that can give a pain

It always gives you strength
In order not to see me
Even though you know
I was there when you see

Jumat, 17 September 2010

Bunga Impian

Malam yang lalu bukanlah akhir
Ketika terlihat embun mulai membasahi
Seluruh sudut hamparan nan menghijau
Bagaikan peluh sang rembulan

Aku masih melihatnya...
Bertahan dengan nafas terengah
Seolah memberikan tanda
Bahwa segalanya sungguh tak mudah

Terdengar desah hati lirih berseru
Mengucapkan segala keagungan pada pencipta
Karena sampai detik ini
Dia mampu memandang dunia

Bahkan, keajaiban pun tak lekas hilang
Kala helai mahkota yang lemah
Dapat merekah tak goyah
Meninggalkan senyum pada seluruh insan

Bertahanlah selamanya...
Wahai bunga impianku
Teruslah bersemi mengiringi langkah ini
Hingga waktu telah usai

Kamis, 16 September 2010

Malam Terakhir

Satu lagi...
Mahkota jatuh di atas bumi
Kala hujan mengiringi takdirnya
Hingga gugur perlahan

Dia belumlah layu
Sebagian kelopak masih menutup rapat
Ranting pun halus tak ada gurat
Serta duri pun masih lunak

Meski semerbaknya telah hangat membius
Seisi dunia masih terlelap
Dalam malam tanpa bintang
Dalam kelam tak bercahaya

Masihkah waktu kan memberi
Sebuah kesempatan untuk merekah
Atau dia akan musnah
Sebelum mentari menampakkan diri

Yang ku tahu...
Inilah saat terakhir baginya
Entah harus terus melangkah
Entah harus berhenti dan menyerah

Yang ku tahu...
Inilah saat terpenting dalam hidupnya
Akankah dia tersenyum dalam derita
Akankah dia mati sia-sia

Selasa, 14 September 2010

Senja...

Temaram berkilauan menghias langit
Punai berterbangan hilir mudik
Mencari tempat peraduan dalam malam
Yang semakin kuat menjelang

Sinar emas itu terlihat mempesona
Dengan semburat ungu megah pada sayapnya
Hingga tanpa sadar sang pencerah
Telah lenyap berganti sunyi

Kala itu...
Tersimpan pertanyaan dan jawaban
Keduanya hadir beriringan
Membasahi kelu di hati

Ketika itu...
Tersembunyi harapan dalam jiwa-jiwa
Untuk berpindah pada kehidupan lain
Bersama doa dan air mata

Temaram berkilauan menyelimuti bumi
Nyiur merunduk silih berganti
Mencari hangat dekapan alam
Menuntun dalam lelap yang panjang

Sinar emas itu menunjukkan keanggunan
Dengan semburat jingga yang takkan padam
Meski hujan akan turun esok hari
Ia akan bertahan hingga masa terhenti

Minggu, 01 Agustus 2010

Loved To Death

Aku melihatmu...
Pada lembar-lembar bisu
Tak bergerak ... tak bicara
Hingga endapkan rindu pada ruang terdalam

Nyanyian kalbu lalu berseru
Pada setiap helai emosi
Yang seolah mengerti akan hampa
Serta seakan merasakan pilu dalam tawa

Bukan ku tak ingin membasuh luka itu
Hanya saja...
Sekedar menjabat hatimu pun aku tak mampu 
Karena jiwamu tak izinkan aku tuk mendekat

Akankah kusibak tirai pemisah ini?
Atau kubiarkan saja selamanya
Mentupi kehadiranku dihadapmu
Dan selimuti perasan yang tak tertahan

Beritahu aku....

Kekuatan apa yang harus aku miliki?
Untuk hancurkan pertahananmu
Atau hanya sebagai pelindung jantungku
Agar dapat mengalirkan cinta sampai mati

The Way I Love You

Malam ini bulan tampak tak bercahaya
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian

Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi

Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat

Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu

Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu

Senin, 26 Juli 2010

Exhausted Love

Berkali kulihat arah yang sama
Pada dinding-dinding kaca yang kelam
Tak pernah terpikir tuk hilangkan bekas nafas itu
Karena nyatanya rasa masih melekat kuat
Lebih dari sekedar butir uap yang mudah lenyap

Apa yang harus aku lakukan?
Untuk berdiri tanpamu
Saat keraguan kerap menusuk batin ini
Aku berharap dapat berlari hingga lemah
Meskipun aku sungguh tak ingin

Jangan lagi kau suguhkan aku
Dengan mimpi manisnya bunga tidur
Jika kau tidak mampu membangunkan aku
Dari malam-malam yang membuatku mabuk
Akan nikmatnya ketidakpastian

Sadarlah...
Hati ini mungkin bisa mencintamu sampai mati
Namun, tubuh ini koyak menanti hingga senja
Pergilah pabila kau ingin pergi
Agar pagiku dapat kembali bahagia 

Jumat, 23 Juli 2010

Pesan Kerinduan

Jangan bangkitkan rasa ingkar
Pada jiwa yang telah patah
Karena tahu bahwa untaian cerita itu
Sebagian hilang tertiup angin masa lalu

Sudah terpatri dengan pasti
Bahwa hati tak ingin mengenal kata "kembali"
Tetapi sungguh tak kuasa menahan
Kala suara hati kembali berseru

Sungguh tak mampu jauhkan pandangan
Dari seluruh kegundahan itu
Sungguh tak mampu hilangkan pendengaran
Dari irama kepedihan itu

Saat ini, hanya berharap mampu bisikkan
Sebuah pesan kerinduan
Melalui lirih angin di kegelapan malam
Agar dia mengerti bahwa diri ini selalu ada

Don't worry my dear friend...
Everything gonna be alright
And angels will come soon
To remove your sorrow

No matter how far I walked away
My reflection always warm you up
Because, I just want to return to you
Yes, Just for you...
I will deny my promise


By: Dhyani'10
Dedicated for my old friend ...my unforgetable friend :)

Lihatlah...

Jangan biarkan aku berlari...
Karena, hampir tak sanggup aku berjalan

Jangan biarkan aku bertahan
Karena, masa ini seperti berusaha membunuhku

Bisakah kau melambatkan langkahmu?
Lalu, sedikit saja menoleh kepadaku..

Bisakah kau rapatkan tubuhmu?
Agar seolah beriringan denganku..

Lihatlah..
Betapa kuatnya aku berjuang
Menyamakan pijakan
Betapa tak pernah sedetikpun
Berpaling dari bayanganmu

Lihatlah..
Segalanya tak pernah berubah
Hanya waktu yang mampu membuat
Segalanya terlihat berbeda
Nyatanya hati tetap sama

Lihatlah..
Masih ku genggam erat rasaku
Seperti tahun-tahun yang lalu
Saat aku menemukanmu
Dan ketika aku mengenalmu

Senin, 07 Juni 2010

Hitam-Putih

Mengapa kau tarik aku dalam hitam?
Jika tak mampu kau berikan putih itu
Mengapa tak biarkan aku lebur bersama keduanya?
Hingga abu-abu...

Jangan libatkan mereka yang tak mengerti
Karena dunia antara kita berbeda
Dan hanya kau yang tahu
Bagaimana penawar itu diciptakan

Alam tempat aku berpijak
Kini, telah usang...sebentar lagi gelap merajai
Tak ada matahari baru
Yang kan membuatnya bersinar

Hanya mampu menunggu
Bilamana kutemukan sedikit terang
Seperti pelangi sehabis hujan
Agar jiwaku kemali berwarna

The Conscience

Mungkin benar adanya
Masih ada setetes rasa itu
Yang mengendap di relung terdalam
Tak ikut luruh bersama butir-butir sesal

Entah bagaimana menyadarinya
Terkadang ada ragu dan yakin
Melintas dalam pikir yang tak lagi pasti
Membuat diri seolah tanpa daya

Serasa ingin menghentikan waktu
Lalu meleburkan tangis pada ruangnya
Dan apabila masa kembali berputar
Tak ada yang kan melihat pedih hati ini

Kerapuhan selamanya tetap sama
Terkadang mampu tegar
Meskipun sungguhnya lemah
Terkapar dalam kemunafikan

Maafkan diri yang begini mudah
Berganti wajah
Hingga seiring hari berganti
Semakin tak tahu siapa? dimana?

Minggu, 06 Juni 2010

Mengertilah...

Ketika mereka bicara tentang bahagia
Tak terbersit lagi bagaimana rasa itu
Bertubi-tubi luka telah digoreskan
Hingga aku mati rasa

Serpihan perih ini
Tak akan pernah hilang
Sebelum lembaran itu tertutup
Dalam kantung kesalahan masa lalu

Hanya mampu sedikit bersuara
Cukup sudah...

Tak ingin lagi aku berlari
Dengan langkah yang tenang
Tak jua ingin aku terhenti
Pada pijakan yang samar

Mohon dengan sangat
Mengertilah...

Hilangkan sakit ini secepatnya
Sadarlah sejenak meski enggan
Agar segala beban dapat terenggut
Bersama akar-akar kesedihan

Ku mohon sekali saja
Tuk pahami diri ini lebih dalam...

Bertahan...

Setelah lama menanti dalam sendiri
Datang juga rasa yang sudah lama tidak aku nikmati
Mungkin terlalu lupa tertawa
Hingga lupa cara meresapi kepedihan

Aku yang terlanjur menyukai
Tidak pernah bisa melenyapkan rasa itu
Selagi sayang itu masih tersanding indah untukku
Di dalam hatimu

Namun, malam ini ku rasa berbeda
Tempat yang dulu hangat
Kini terasa dingin menggetarkan
Membuat pilu dan tangis beriringan

Aku menerima segala yang telah ku mulai
Dan takkan pernah kumusnahkan dengan tanganku
Aku pasrah dengan jalan Tuhan
Dan takkan pernah kuingkari oleh kehendakku

Luka pertama ini kau yang buat
Dan akan ku abaikan
Hingga kau buat luka yang lebih besar lagi
Mungkin saat itu aku tak bisa bertahan

Maka, selagi waktu ini masih panjang
Aku mohon bertahanlah
Seperti pertahanan yang ku buat untukku
Karena aku tak ingin kehilanganmu secepat ini


From: My Diary 25 April 10

Be "Me"

Orang bisa melihat ku tersenyum
Karena aku selalu tersenyum
Yang tidak mereka tahu adalah perih
Luka dalam hati ini..

Setiap waktu yang ada hanya canda
Tanpa mereka tahu
Bahwa aku selalu menangis
Di saat mereka tak ada

Tawaku tak pernah diragukan
Tetapi rasaku tak pernah dihiraukan
Apakah begitu cara mereka menyukaiku?
Apakah begitu cara mereka menghargaiku?

Aku tak biasa mengobral kata
Hanya tindakan mampu aku lakukan
Salahkah aku yang seperti itu?
Salahkah aku yang seolah tak peduli?

Aku tak bisa menjadi yang lain
Karena aku adalah aku
Maka mohon mengerti sekali saja
Dan biarkan aku menjadi diriku

Selasa, 25 Mei 2010

Satu Malam Terindah

Pada satu jendela yang dingin
Diri duduk terdiam menatap langit
Kuperhatikan bintang berkedipan
Ku rasakan angin menyentuh lembut
Biaskan sejuta angan pada sunyi
Hingga tanpa terasa mata pun menutup
Tuk rasakan suasana syahdu

Kemudian, ku sandarkan tubuh ini
Ku hirup udara dingin perlahan
Hingga seketika tersadar
Ada satu kenyamanan singgah di hati
Membuat irama jantung berdetak teratur
Menenangkan aliran darahku
Yang sebelumnya sempat bergejolak

Inilah...
Satu malam terindah
Yang sempat kurasakan menghilang
Terenggut oleh lelah
Tertutupi keluh kesah
Hingga setiap detik kurasa sesak
Tak mampu lagi bergerak

Kini...
Ingin lebih lama nikmati
Putaran waktu yang berlalu
Dibawah langit hitam
Ditemani desah nafas orang yang tertidur
Karena hanya dikala ini
Aku bisa menjadi diriku sendiri

Dua Pilihan Terakhir

Bintang di utara
Tak goyahkan pijakkan itu
Meski beribu malam sunyi silih berganti
Tetap saja dia telusuri jalan itu
Tanpa henti...

Terkadang kaki tertusuk kerikil tajam
Sering pula terhempas dalam semak berduri
Tetapi rasa telah meyakini
Bahwa ada terang kan membuka
Kunci belenggu hati yang suram

Ketika hari semakin larut
Hanya terpikir untuk berlari
Secepat hembusan angin bertiup
Namun apa daya?
Ketika beban terasa semakin berat saja

Perempuan itu semakin rapuh
Di tengah hujan dan badai
Hingga fantasi seolah nyata
Dan tak ada lagi insan lain
Yang mampu menopang tubuhnya

Bilamana semua akan berakhir untuknya?
Sampai kapan bintang mampu menuntunnya?
Segenap bulir-bulir semangat yang tersisa
Hanya memberikan dua pilihan terakhir
Berusaha bertahan atau mati sia-sia



Rabu, 14 April 2010

In The Silent Of The Night

Setiap irama yang terdengar
Pada malam-malam yang muram
Seperti alunan kepedihan yang tiada akhir

Tak mengerti langkah menjadi gontai
Logika seperti menguap bagai buih
Kemudian mengendap bersama letih
Yang terkadang jatuh basahi kalbu

Mengapa hari terasa begitu panjang?
Hingga hasrat bagai memiliki ruang sendiri
Dalam satu titik jenuh

Ingin kembali pada keceriaan
Yang pernah terlewati
Tetapi...
Siapa yang dapat membalikkan masa?

Kini, hanya mampu tersenyum
Memandangi saksi bisu itu
Berharap bahagia kan menanti

Minggu, 04 April 2010

One Love (Acel Bisa)

Higher than the sky above you
Clearer than blue
Brighter than the rays of sunshine
Warmer than what you feel
More than all the wonders you see
It's the most wonderful thing

Brighter than the living colors of flowers you see
Sweeter than the touch of water
Flowing from the mountain spring
More than all the wonders you see
It's the most wonderful thing

One love...
I love you so
Love is the beautiful one
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
Real love

Marvel at the sight of green fields
Amazingly seen
Watch the colors of the rainbow
It's a miracle you see
More than all the wonders can be
But there's more than that

One Love...
I love you so
Love is the beautiful one
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
Real love

Greater than what you can feel
More than what you ever dreamed
This is better than your everything

One love...
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
One love

Kamis, 01 April 2010

Janji Masa Lalu

Tak ada masa yang kan terulang
Tak ada hasrat yang kan terulang
Itulah janji yang masih tersimpan
Dalam kotak memori
Hatiku..


Mungkin kini sudah saatnya
Membuat nyata yang terpatri
Bahwa ingin itu benar adanya
Tak akan ada kedua kali
Tak akan pernah ada...


Maka akan ku simpan segala penyesalan
Pada ruang-ruang besi tanpa kunci
Agar nanti bila merindu
Tak mampu lagi meraihnya
Tak sanggup lagi mencarinya


Tak ada masa yang kan terulang
Tak ada hasrat yang kan terulang
Itulah janji yang masih tersimpan
Dalam kotak memori
Hatiku...

Itulah Senyummu...!

Saat sesuatu telah terlepas
Bersama sebentuk ketulusan
Maka bukan hal yang buruk kan temani
Untaian waktu berikutnya

Cermin yang sedari dulu menjaga hati
Hingga tak mampu pergi dari masa lalu
Kini, perlahan mulai retak
Mungkin nanti akan pecah jua

Sadarkah,
Bahwa hidup di dunia baru lebih indah?
Mengertikah,
Bahwa merana ada akhirnya?

Berlarilah...
Kala mentari telah tampak
Karena itulah senyummu
Senyum yang tak boleh kan hilang lagi

Sabtu, 20 Maret 2010

Jemari

Lebih dari waktu yang panjang
Tak pernah lagi jari ini menari
Di atas lukisan hati

Terkadang ingin..
Tetapi pikir tak lagi sejalan
Dengan logika yang sedang berjuang
Menghidupkan segala rasa

Kini, meski mimpi belum sempurna
Tetapi tetap memaksanya tuk kembali
Mencari lembar jalan yang baru

Lihatlah gemulainya!
Dalam dansa yang seperti tanpa cacat
Kembali meraih yang sempat terlewat
Meski ragu itu masih menjerat

Minggu, 14 Maret 2010

Cinta Tak Kan Salah

Hari ini tak ada setetes hujan
Basahi tanah yang mengering
Tak ada guratan pelangi
Tak ada hembusan angin
Seperti gila bermanja sepi
Jiwa tak bergeming bagai mati
Setitik air suci pun tak mampu
Lukiskan rasa ini
Sesungguhnya..
Harus mengakui bahwa diri telah terjatuh
Dalam sebentuk tanda kasih
Tetapi sungguh tak mampu
Keraguan telah merasuk lekat
Kuat mengikat detak jantung ini
Maka..tolong jangan menyerah!
Ulurkan tangan itu lebih dekat
Agar hati ini mampu meyakini
Bahwa cinta memang tidak kan salah
Dan kau telah membawa harapan
Tuk dapat hidup lebih lama

Selasa, 07 Desember 2010

Waiting For You (Forever) ...

I'm waiting for you
Somehow I'll pass lonely
But the heart is still not giving up
To continue to survive til the end
Because I want you

Tonight ...
Who knows how many times I was awake
Mention the name slowly
Sometimes carried the dream
Up on the corner of my eye feels wet

Can I face the sense of anxiety?
Those present all day
It's just a question in my heart
Because the fact is I will always answer
That I could survive

I will always wait for you
Until the time bored with me
Until the last breath
Because there is a reason
"I want to be with you forever"

Senin, 29 November 2010

Always With Me

Lelah berteriak dalam basah
Membuat diri seakan gontai
Luruh emosi menyapu kering dan kelam
Hingga bukan hanya waktu yang terasa mati
Namun, hati ini...jiwa ini..
Tak lagi punya arti tuk menggapai mimpi

Berikan aku sepasang sayap putih
Agar dapat lalui biru nan luas
Untuk mencari bintang penunjuk arah
Bagi raga yang tersesat
Tak tahu kemana dan dimana

Akan ku tukarkan sisa rasa yang termiliki
Agar punai pun sudi temani
Setidaknya, tak ada lagi kata "sendiri"
Bila nanti sampai pada akhir dunia
Dapat terus mendengar kicau merdunya
Seiring pencarian atas langkah yang hilang

Ingatkan aku sayang...
Bila nanti ku dapat temukan jejak itu
Akan kubagi setengah hidup ini untukmu
Agar sampai nafas terkahir berhembus
Suaramu selalu bersamaku

Please...

Remind me darling ...
When later I can find that traces
I'll give you this half-life
In order to exhale the last breath
Your voice is always with me

Usaikan Saja (Untuk Terakhir)

Kami terluka...
Jauh lebih dalam dari yang terpikir

Pernahkah bertanya pada nurani?
Kapan kau akan mengakhiri perih ini?
Bila selalu saja terulang kesalahan yang sama
Bila segala caramu kerap rapuhkan hati

Aku tahu...dia tahu
Kau pun tahu

Mohon, usaikan saja sampai di sini
Jangan buatnya terus berurai air mata
Biar rasa sakit itu untukku
Meski rela takkan buatku lebih mudah

Sudah...selesaikan
Aku mohon...kami mohon

Jangan siakan sisa keberanian kami
Untuk melangkah dalam getir
Meski terkadang keyakinan berbalut galau
Percayalah untuk terakhir kali

Kami akan kuat
Ya, kami pasti bisa bertahan

Jumat, 12 November 2010

Till The End

Hinakan aku saja..
Untuk mengganti luka itu
Tetapi jangan kau singkirkan aku
Dari ingatanmu
Bahkan hanya untuk membalut rasa bersalahmu
Dan menghindarkan dustaku

Ku ingin hidup tanpa amarah
Jauhi dendam dari derai perih
Yang pernah aku sematkan
Dalam ruang suci itu

Apa yang harus aku perbuat?
Tuk membayar segala risaumu
Tuk mengganti seluruh peluhmu
Yang telah kau alirkan untuk setiap langkahku

Penjarakan aku saja...
Dalam hampa hati
Hingga puas dapat kau raih
Dan kau dapat segera pergi tanpa beban
Nanti, jangan menoleh lagi pada cerita lalu
Biarkan aku yang menjaganya hingga akhir masa

Pertama dan Terakhir

Terlalu banyak kesakitan yang telah ditebarkan
Terlalu banyak air mata yang mengalir
Dari mereka...

Tak tahu sedang berpikir apa
Hanya sedikit cemas melanda
Kala terlihat kelam pada mata-mata itu
Jua perasaan bersalah
Yang menyelinap dalam kebisuan

Maaf...
Tak bisa menjadi yang kalian inginkan
Karena hati seolah malaikat pencabut nyawa

Membawa keterpurukan itu kelebihan
Membuat kemurungan itu anugrah
Tanpa tersadar ku mulai lelah
Pada kebimbangan yang tak usai
Dan kemunafikan diri

Maaf...
Itulah kata pertama dan terakhir
Untuk buktikan ku tak seperti dulu

Kamis, 11 November 2010

"Dunia itu...Duniaku"

Bisakah selalu berada di dunia itu?
Meski hitam namun memberiku cahaya
Meski berliku namun menyenangkan
Meski pahit namun tak terlupakan

Dunia itu berbeda...
Ada mereka yang hidup dengan nafas cinta
Seolah membawaku ikut merasakan
Bagaimana terluka dan jatuh dalam platonis

Dunia itu tak nyata...
Mereka yang memberikan kekuatan
Justru akan lemah dalam fana
Bahkan tak mampu hidup lebih lama

Dunia itu membawa nyawa baru...
Mungkin lebih indah
Karena ada rasa manis yang tercipta
Dalam bulir air mata

Dunia itu...duniaku
Karena berjalan dengan jiwaku
Juga segala asa yang terangkum
Melekat erat tak terpisahkan

Dunia itu tak seutuhnya milikku
Karena memang tak ada keabadian
Segalanya hanya sementara
Ketika tersadar segalanya pun musnah

Hanya Untuk Aku

Mengapa ku baru merasa hidup...?
Setelah lelah bersimpuh dalam angan
Terhanyut tawa sendiri
Kadang tangis mengiringi
Jua senyum hangatkan hati

Seribu bayang-bayang keindahan
Akan dia, mereka, dan cinta
Bagai sebuah selimut sepiku

Nurani bergejolak tak henti
Ingin rasanya tuk sesaat hentikan waktu
Biarkan aku larut lebih dalam
Tetapi sungguh tak mampu

Aku bahagia seperti ini...
Merasa ingin hidup lebih lama
Agar suatu saat dapat merasakan
Sentuhan kasih dalam kalbu
Sinaran angkuh yang erat memeluk diri
Dan lembut suara yang kuatkan rapuhku

Bilamana kan terjadi...?
Aku benar tak tahu..
Arti kata "kapan" dan "dimana"
Cukup hanya percaya
Bahwa masa kan membawaku pada suka
Yang hanya milikku..hanya untuk aku
:)

Rabu, 29 September 2010

The Rhythm of Pain

Telah terbiasa sukma ini
Terseret deras arus kehidupan
Yang mungkin tak sepenuhnya dapat dipahami

Rasa keluh kian menghilang
Menguap bersama butir air
Lalu mengendap menghitam bersama galau
Mencengkeram segala emosi hingga berpendar
Pada rintik hujan sepanjang hari

Batin seakan remuk tanpa bentuk
Tercecer di setiap sudut asa
Berusaha menghalau angan yang terbuang sia-sia

Kerelaan ini tulus tersandingkan
Hingga rapuh mampu membias dalam ceria
Tetapi kosong pun tak punya daya
Tuk lewati beribu terjal
Dan akhir nafas perjuangan

Maka, pabila hati telah menerima
Pinjamkan sedikit kekuatan
Agar setidaknya mampu tersenyum meski terluka

Senin, 27 September 2010

"Beda"

Hilang dan pergi...
Silih berganti mengantar sendu
Pada desahan angin lalu

Awan yang dahulu putih menyala
Kini terlihat semakin berwarna
Terkadang tampak noda
Menghias bias megahnya

Semua itu pertanda...
Bahwa langkah ini tak lagi sama
Jua masa yang kian menua

Setiap tetes pilu berpeluk rindu
Pabila teringat kala tawa merekah
Saat langkah selalu seirama
Mengenangkan segalanya dalam cerita

Hati pun bersuara pada sunyi
Berharap siang kan mengerti
Bermimpi malam kan pahami

And now..
There is only "different"
The change that can give a pain

It always gives you strength
In order not to see me
Even though you know
I was there when you see

Jumat, 17 September 2010

Bunga Impian

Malam yang lalu bukanlah akhir
Ketika terlihat embun mulai membasahi
Seluruh sudut hamparan nan menghijau
Bagaikan peluh sang rembulan

Aku masih melihatnya...
Bertahan dengan nafas terengah
Seolah memberikan tanda
Bahwa segalanya sungguh tak mudah

Terdengar desah hati lirih berseru
Mengucapkan segala keagungan pada pencipta
Karena sampai detik ini
Dia mampu memandang dunia

Bahkan, keajaiban pun tak lekas hilang
Kala helai mahkota yang lemah
Dapat merekah tak goyah
Meninggalkan senyum pada seluruh insan

Bertahanlah selamanya...
Wahai bunga impianku
Teruslah bersemi mengiringi langkah ini
Hingga waktu telah usai

Kamis, 16 September 2010

Malam Terakhir

Satu lagi...
Mahkota jatuh di atas bumi
Kala hujan mengiringi takdirnya
Hingga gugur perlahan

Dia belumlah layu
Sebagian kelopak masih menutup rapat
Ranting pun halus tak ada gurat
Serta duri pun masih lunak

Meski semerbaknya telah hangat membius
Seisi dunia masih terlelap
Dalam malam tanpa bintang
Dalam kelam tak bercahaya

Masihkah waktu kan memberi
Sebuah kesempatan untuk merekah
Atau dia akan musnah
Sebelum mentari menampakkan diri

Yang ku tahu...
Inilah saat terakhir baginya
Entah harus terus melangkah
Entah harus berhenti dan menyerah

Yang ku tahu...
Inilah saat terpenting dalam hidupnya
Akankah dia tersenyum dalam derita
Akankah dia mati sia-sia

Selasa, 14 September 2010

Senja...

Temaram berkilauan menghias langit
Punai berterbangan hilir mudik
Mencari tempat peraduan dalam malam
Yang semakin kuat menjelang

Sinar emas itu terlihat mempesona
Dengan semburat ungu megah pada sayapnya
Hingga tanpa sadar sang pencerah
Telah lenyap berganti sunyi

Kala itu...
Tersimpan pertanyaan dan jawaban
Keduanya hadir beriringan
Membasahi kelu di hati

Ketika itu...
Tersembunyi harapan dalam jiwa-jiwa
Untuk berpindah pada kehidupan lain
Bersama doa dan air mata

Temaram berkilauan menyelimuti bumi
Nyiur merunduk silih berganti
Mencari hangat dekapan alam
Menuntun dalam lelap yang panjang

Sinar emas itu menunjukkan keanggunan
Dengan semburat jingga yang takkan padam
Meski hujan akan turun esok hari
Ia akan bertahan hingga masa terhenti

Minggu, 01 Agustus 2010

Loved To Death

Aku melihatmu...
Pada lembar-lembar bisu
Tak bergerak ... tak bicara
Hingga endapkan rindu pada ruang terdalam

Nyanyian kalbu lalu berseru
Pada setiap helai emosi
Yang seolah mengerti akan hampa
Serta seakan merasakan pilu dalam tawa

Bukan ku tak ingin membasuh luka itu
Hanya saja...
Sekedar menjabat hatimu pun aku tak mampu 
Karena jiwamu tak izinkan aku tuk mendekat

Akankah kusibak tirai pemisah ini?
Atau kubiarkan saja selamanya
Mentupi kehadiranku dihadapmu
Dan selimuti perasan yang tak tertahan

Beritahu aku....

Kekuatan apa yang harus aku miliki?
Untuk hancurkan pertahananmu
Atau hanya sebagai pelindung jantungku
Agar dapat mengalirkan cinta sampai mati

The Way I Love You

Malam ini bulan tampak tak bercahaya
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian

Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi

Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat

Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu

Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu

Senin, 26 Juli 2010

Exhausted Love

Berkali kulihat arah yang sama
Pada dinding-dinding kaca yang kelam
Tak pernah terpikir tuk hilangkan bekas nafas itu
Karena nyatanya rasa masih melekat kuat
Lebih dari sekedar butir uap yang mudah lenyap

Apa yang harus aku lakukan?
Untuk berdiri tanpamu
Saat keraguan kerap menusuk batin ini
Aku berharap dapat berlari hingga lemah
Meskipun aku sungguh tak ingin

Jangan lagi kau suguhkan aku
Dengan mimpi manisnya bunga tidur
Jika kau tidak mampu membangunkan aku
Dari malam-malam yang membuatku mabuk
Akan nikmatnya ketidakpastian

Sadarlah...
Hati ini mungkin bisa mencintamu sampai mati
Namun, tubuh ini koyak menanti hingga senja
Pergilah pabila kau ingin pergi
Agar pagiku dapat kembali bahagia 

Jumat, 23 Juli 2010

Pesan Kerinduan

Jangan bangkitkan rasa ingkar
Pada jiwa yang telah patah
Karena tahu bahwa untaian cerita itu
Sebagian hilang tertiup angin masa lalu

Sudah terpatri dengan pasti
Bahwa hati tak ingin mengenal kata "kembali"
Tetapi sungguh tak kuasa menahan
Kala suara hati kembali berseru

Sungguh tak mampu jauhkan pandangan
Dari seluruh kegundahan itu
Sungguh tak mampu hilangkan pendengaran
Dari irama kepedihan itu

Saat ini, hanya berharap mampu bisikkan
Sebuah pesan kerinduan
Melalui lirih angin di kegelapan malam
Agar dia mengerti bahwa diri ini selalu ada

Don't worry my dear friend...
Everything gonna be alright
And angels will come soon
To remove your sorrow

No matter how far I walked away
My reflection always warm you up
Because, I just want to return to you
Yes, Just for you...
I will deny my promise


By: Dhyani'10
Dedicated for my old friend ...my unforgetable friend :)

Lihatlah...

Jangan biarkan aku berlari...
Karena, hampir tak sanggup aku berjalan

Jangan biarkan aku bertahan
Karena, masa ini seperti berusaha membunuhku

Bisakah kau melambatkan langkahmu?
Lalu, sedikit saja menoleh kepadaku..

Bisakah kau rapatkan tubuhmu?
Agar seolah beriringan denganku..

Lihatlah..
Betapa kuatnya aku berjuang
Menyamakan pijakan
Betapa tak pernah sedetikpun
Berpaling dari bayanganmu

Lihatlah..
Segalanya tak pernah berubah
Hanya waktu yang mampu membuat
Segalanya terlihat berbeda
Nyatanya hati tetap sama

Lihatlah..
Masih ku genggam erat rasaku
Seperti tahun-tahun yang lalu
Saat aku menemukanmu
Dan ketika aku mengenalmu

Senin, 07 Juni 2010

Hitam-Putih

Mengapa kau tarik aku dalam hitam?
Jika tak mampu kau berikan putih itu
Mengapa tak biarkan aku lebur bersama keduanya?
Hingga abu-abu...

Jangan libatkan mereka yang tak mengerti
Karena dunia antara kita berbeda
Dan hanya kau yang tahu
Bagaimana penawar itu diciptakan

Alam tempat aku berpijak
Kini, telah usang...sebentar lagi gelap merajai
Tak ada matahari baru
Yang kan membuatnya bersinar

Hanya mampu menunggu
Bilamana kutemukan sedikit terang
Seperti pelangi sehabis hujan
Agar jiwaku kemali berwarna

The Conscience

Mungkin benar adanya
Masih ada setetes rasa itu
Yang mengendap di relung terdalam
Tak ikut luruh bersama butir-butir sesal

Entah bagaimana menyadarinya
Terkadang ada ragu dan yakin
Melintas dalam pikir yang tak lagi pasti
Membuat diri seolah tanpa daya

Serasa ingin menghentikan waktu
Lalu meleburkan tangis pada ruangnya
Dan apabila masa kembali berputar
Tak ada yang kan melihat pedih hati ini

Kerapuhan selamanya tetap sama
Terkadang mampu tegar
Meskipun sungguhnya lemah
Terkapar dalam kemunafikan

Maafkan diri yang begini mudah
Berganti wajah
Hingga seiring hari berganti
Semakin tak tahu siapa? dimana?

Minggu, 06 Juni 2010

Mengertilah...

Ketika mereka bicara tentang bahagia
Tak terbersit lagi bagaimana rasa itu
Bertubi-tubi luka telah digoreskan
Hingga aku mati rasa

Serpihan perih ini
Tak akan pernah hilang
Sebelum lembaran itu tertutup
Dalam kantung kesalahan masa lalu

Hanya mampu sedikit bersuara
Cukup sudah...

Tak ingin lagi aku berlari
Dengan langkah yang tenang
Tak jua ingin aku terhenti
Pada pijakan yang samar

Mohon dengan sangat
Mengertilah...

Hilangkan sakit ini secepatnya
Sadarlah sejenak meski enggan
Agar segala beban dapat terenggut
Bersama akar-akar kesedihan

Ku mohon sekali saja
Tuk pahami diri ini lebih dalam...

Bertahan...

Setelah lama menanti dalam sendiri
Datang juga rasa yang sudah lama tidak aku nikmati
Mungkin terlalu lupa tertawa
Hingga lupa cara meresapi kepedihan

Aku yang terlanjur menyukai
Tidak pernah bisa melenyapkan rasa itu
Selagi sayang itu masih tersanding indah untukku
Di dalam hatimu

Namun, malam ini ku rasa berbeda
Tempat yang dulu hangat
Kini terasa dingin menggetarkan
Membuat pilu dan tangis beriringan

Aku menerima segala yang telah ku mulai
Dan takkan pernah kumusnahkan dengan tanganku
Aku pasrah dengan jalan Tuhan
Dan takkan pernah kuingkari oleh kehendakku

Luka pertama ini kau yang buat
Dan akan ku abaikan
Hingga kau buat luka yang lebih besar lagi
Mungkin saat itu aku tak bisa bertahan

Maka, selagi waktu ini masih panjang
Aku mohon bertahanlah
Seperti pertahanan yang ku buat untukku
Karena aku tak ingin kehilanganmu secepat ini


From: My Diary 25 April 10

Be "Me"

Orang bisa melihat ku tersenyum
Karena aku selalu tersenyum
Yang tidak mereka tahu adalah perih
Luka dalam hati ini..

Setiap waktu yang ada hanya canda
Tanpa mereka tahu
Bahwa aku selalu menangis
Di saat mereka tak ada

Tawaku tak pernah diragukan
Tetapi rasaku tak pernah dihiraukan
Apakah begitu cara mereka menyukaiku?
Apakah begitu cara mereka menghargaiku?

Aku tak biasa mengobral kata
Hanya tindakan mampu aku lakukan
Salahkah aku yang seperti itu?
Salahkah aku yang seolah tak peduli?

Aku tak bisa menjadi yang lain
Karena aku adalah aku
Maka mohon mengerti sekali saja
Dan biarkan aku menjadi diriku

Selasa, 25 Mei 2010

Satu Malam Terindah

Pada satu jendela yang dingin
Diri duduk terdiam menatap langit
Kuperhatikan bintang berkedipan
Ku rasakan angin menyentuh lembut
Biaskan sejuta angan pada sunyi
Hingga tanpa terasa mata pun menutup
Tuk rasakan suasana syahdu

Kemudian, ku sandarkan tubuh ini
Ku hirup udara dingin perlahan
Hingga seketika tersadar
Ada satu kenyamanan singgah di hati
Membuat irama jantung berdetak teratur
Menenangkan aliran darahku
Yang sebelumnya sempat bergejolak

Inilah...
Satu malam terindah
Yang sempat kurasakan menghilang
Terenggut oleh lelah
Tertutupi keluh kesah
Hingga setiap detik kurasa sesak
Tak mampu lagi bergerak

Kini...
Ingin lebih lama nikmati
Putaran waktu yang berlalu
Dibawah langit hitam
Ditemani desah nafas orang yang tertidur
Karena hanya dikala ini
Aku bisa menjadi diriku sendiri

Dua Pilihan Terakhir

Bintang di utara
Tak goyahkan pijakkan itu
Meski beribu malam sunyi silih berganti
Tetap saja dia telusuri jalan itu
Tanpa henti...

Terkadang kaki tertusuk kerikil tajam
Sering pula terhempas dalam semak berduri
Tetapi rasa telah meyakini
Bahwa ada terang kan membuka
Kunci belenggu hati yang suram

Ketika hari semakin larut
Hanya terpikir untuk berlari
Secepat hembusan angin bertiup
Namun apa daya?
Ketika beban terasa semakin berat saja

Perempuan itu semakin rapuh
Di tengah hujan dan badai
Hingga fantasi seolah nyata
Dan tak ada lagi insan lain
Yang mampu menopang tubuhnya

Bilamana semua akan berakhir untuknya?
Sampai kapan bintang mampu menuntunnya?
Segenap bulir-bulir semangat yang tersisa
Hanya memberikan dua pilihan terakhir
Berusaha bertahan atau mati sia-sia



Rabu, 14 April 2010

In The Silent Of The Night

Setiap irama yang terdengar
Pada malam-malam yang muram
Seperti alunan kepedihan yang tiada akhir

Tak mengerti langkah menjadi gontai
Logika seperti menguap bagai buih
Kemudian mengendap bersama letih
Yang terkadang jatuh basahi kalbu

Mengapa hari terasa begitu panjang?
Hingga hasrat bagai memiliki ruang sendiri
Dalam satu titik jenuh

Ingin kembali pada keceriaan
Yang pernah terlewati
Tetapi...
Siapa yang dapat membalikkan masa?

Kini, hanya mampu tersenyum
Memandangi saksi bisu itu
Berharap bahagia kan menanti

Minggu, 04 April 2010

One Love (Acel Bisa)

Higher than the sky above you
Clearer than blue
Brighter than the rays of sunshine
Warmer than what you feel
More than all the wonders you see
It's the most wonderful thing

Brighter than the living colors of flowers you see
Sweeter than the touch of water
Flowing from the mountain spring
More than all the wonders you see
It's the most wonderful thing

One love...
I love you so
Love is the beautiful one
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
Real love

Marvel at the sight of green fields
Amazingly seen
Watch the colors of the rainbow
It's a miracle you see
More than all the wonders can be
But there's more than that

One Love...
I love you so
Love is the beautiful one
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
Real love

Greater than what you can feel
More than what you ever dreamed
This is better than your everything

One love...
I love you so
Love is the beautiful one
All we need is love
One love

Kamis, 01 April 2010

Janji Masa Lalu

Tak ada masa yang kan terulang
Tak ada hasrat yang kan terulang
Itulah janji yang masih tersimpan
Dalam kotak memori
Hatiku..


Mungkin kini sudah saatnya
Membuat nyata yang terpatri
Bahwa ingin itu benar adanya
Tak akan ada kedua kali
Tak akan pernah ada...


Maka akan ku simpan segala penyesalan
Pada ruang-ruang besi tanpa kunci
Agar nanti bila merindu
Tak mampu lagi meraihnya
Tak sanggup lagi mencarinya


Tak ada masa yang kan terulang
Tak ada hasrat yang kan terulang
Itulah janji yang masih tersimpan
Dalam kotak memori
Hatiku...

Itulah Senyummu...!

Saat sesuatu telah terlepas
Bersama sebentuk ketulusan
Maka bukan hal yang buruk kan temani
Untaian waktu berikutnya

Cermin yang sedari dulu menjaga hati
Hingga tak mampu pergi dari masa lalu
Kini, perlahan mulai retak
Mungkin nanti akan pecah jua

Sadarkah,
Bahwa hidup di dunia baru lebih indah?
Mengertikah,
Bahwa merana ada akhirnya?

Berlarilah...
Kala mentari telah tampak
Karena itulah senyummu
Senyum yang tak boleh kan hilang lagi

Sabtu, 20 Maret 2010

Jemari

Lebih dari waktu yang panjang
Tak pernah lagi jari ini menari
Di atas lukisan hati

Terkadang ingin..
Tetapi pikir tak lagi sejalan
Dengan logika yang sedang berjuang
Menghidupkan segala rasa

Kini, meski mimpi belum sempurna
Tetapi tetap memaksanya tuk kembali
Mencari lembar jalan yang baru

Lihatlah gemulainya!
Dalam dansa yang seperti tanpa cacat
Kembali meraih yang sempat terlewat
Meski ragu itu masih menjerat

Minggu, 14 Maret 2010

Cinta Tak Kan Salah

Hari ini tak ada setetes hujan
Basahi tanah yang mengering
Tak ada guratan pelangi
Tak ada hembusan angin
Seperti gila bermanja sepi
Jiwa tak bergeming bagai mati
Setitik air suci pun tak mampu
Lukiskan rasa ini
Sesungguhnya..
Harus mengakui bahwa diri telah terjatuh
Dalam sebentuk tanda kasih
Tetapi sungguh tak mampu
Keraguan telah merasuk lekat
Kuat mengikat detak jantung ini
Maka..tolong jangan menyerah!
Ulurkan tangan itu lebih dekat
Agar hati ini mampu meyakini
Bahwa cinta memang tidak kan salah
Dan kau telah membawa harapan
Tuk dapat hidup lebih lama