Aku melihatmu...
Pada lembar-lembar bisu
Tak bergerak ... tak bicara
Hingga endapkan rindu pada ruang terdalam
Nyanyian kalbu lalu berseru
Pada setiap helai emosi
Yang seolah mengerti akan hampa
Serta seakan merasakan pilu dalam tawa
Bukan ku tak ingin membasuh luka itu
Hanya saja...
Sekedar menjabat hatimu pun aku tak mampu
Karena jiwamu tak izinkan aku tuk mendekat
Akankah kusibak tirai pemisah ini?
Atau kubiarkan saja selamanya
Mentupi kehadiranku dihadapmu
Dan selimuti perasan yang tak tertahan
Beritahu aku....
Kekuatan apa yang harus aku miliki?
Untuk hancurkan pertahananmu
Atau hanya sebagai pelindung jantungku
Agar dapat mengalirkan cinta sampai mati
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Minggu, 01 Agustus 2010
The Way I Love You
Malam ini bulan tampak tak bercahaya
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian
Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi
Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat
Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu
Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian
Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi
Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat
Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu
Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu
Langganan:
Postingan (Atom)
Minggu, 01 Agustus 2010
Loved To Death
Aku melihatmu...
Pada lembar-lembar bisu
Tak bergerak ... tak bicara
Hingga endapkan rindu pada ruang terdalam
Nyanyian kalbu lalu berseru
Pada setiap helai emosi
Yang seolah mengerti akan hampa
Serta seakan merasakan pilu dalam tawa
Bukan ku tak ingin membasuh luka itu
Hanya saja...
Sekedar menjabat hatimu pun aku tak mampu
Karena jiwamu tak izinkan aku tuk mendekat
Akankah kusibak tirai pemisah ini?
Atau kubiarkan saja selamanya
Mentupi kehadiranku dihadapmu
Dan selimuti perasan yang tak tertahan
Beritahu aku....
Kekuatan apa yang harus aku miliki?
Untuk hancurkan pertahananmu
Atau hanya sebagai pelindung jantungku
Agar dapat mengalirkan cinta sampai mati
Pada lembar-lembar bisu
Tak bergerak ... tak bicara
Hingga endapkan rindu pada ruang terdalam
Nyanyian kalbu lalu berseru
Pada setiap helai emosi
Yang seolah mengerti akan hampa
Serta seakan merasakan pilu dalam tawa
Bukan ku tak ingin membasuh luka itu
Hanya saja...
Sekedar menjabat hatimu pun aku tak mampu
Karena jiwamu tak izinkan aku tuk mendekat
Akankah kusibak tirai pemisah ini?
Atau kubiarkan saja selamanya
Mentupi kehadiranku dihadapmu
Dan selimuti perasan yang tak tertahan
Beritahu aku....
Kekuatan apa yang harus aku miliki?
Untuk hancurkan pertahananmu
Atau hanya sebagai pelindung jantungku
Agar dapat mengalirkan cinta sampai mati
The Way I Love You
Malam ini bulan tampak tak bercahaya
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian
Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi
Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat
Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu
Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu
Kuning emasnya seakan menghitam
Meluruh dengan lukisan kelam
Menyatu bersama irama kesunyian
Namun, tampak satu titik terang
Jauh di ufuk utara hingga terlihat samar
Seolah memberi setetes pengharapan
Masih ada keindahan di penghujung sepi
Kerinduan yang terpatri kini
Bukan dusta...
Setiap butirnya menekan urat nadi
Membuat nafas pun terasa berat
Seandainya suatu saat nanti
Aku mampu lewati beribu duka
Untuk dapat buktikan sebentuk ketulusan
Dan mampu mengetuk pintu hati itu
Takkan ku paksa kau tuk tetap bertahan
Karena senyummu adalah bayaran akan tangisku
Karena bahagiamu dalah imbalan atas deritaku
Karena begitulah caraku mencintaimu
Langganan:
Postingan (Atom)