Senin, 30 Mei 2011

Untukmu Cantik

Sekuat hati tak terpejam
Agar tak cepat bertemu mentari

Malam yang panjang temani sepi
Seperti angin dingin bawa bermimpi

Ingin tak beranjak lagi
Biar nanti tak usah kembali singgah

Terus lurus berjalan
Tak usah tengok dia yang pergi

Kasihanilah dirimu cantik
Karena mereka yang tak mengerti

Disilah rumahmu
Disinilah duniamu

Maka peluklah dirimu
Dalam hangat hatimu

Setelah air mata terakhir
Senyum itu tak akan hilang lagi

Minggu, 29 Mei 2011

The Secret

Ku angkat jemariku
Ikuti setiap geraknya dalam nada
Semakin lama, semakin cepat
Seperti alunan yang tanpa henti
Membaurkan rohku pada rentang dimensi yang lain

Aku lenyap tak terlihat
Jiwaku seakan berpindah seperti hantu
Namun, ragaku masih dapat ku rasakan
Hangat...masih pada ruang yang sama
Dan waktu yang sama

Aku melihat masa depan
Sinar yang tampak dari setiap celah jendela
Seperti nyata meski tak dapat tersentuh
Ketika itu pula,
Aku melihatmu ...

Aku datang bersama matahari
Lalu aku pergi bersama bulan
Begitu perjalanan waktuku dalam duniamu
Tak ada satupun yang kurasa tak nyata
Sepertinya, aku yakin ini pun duniaku

Tetapi aku salah ...
Walau sudah kucoba tak hiraukan
Tetap aku terlarut dalam ketidakpastian
Kini aku harus memilih
Atau ku akan mati dalam dua dunia

Akhirnya, kuhentikan musik itu ...
Agar tak bisa lagi menembus zamanmu
Karena aku tak akan pernah kembali
Dan akan kupendam cerita indah ini
Dalam Rahasia

Tetapi aku keliru ...
Sekuat apapun aku bertahan
Tak mampu juga hindarkanmu selamanya
Karena meski telah kuhapus kenangan itu
Nyatanya kaulah yang selalu menemukanku

Sang Wanita

Kau tahu wanita ini...
Dia tak akan pernah menyerah
Meskipun jalanan terjal membentang
Hingga hati koyak sekalipun

Namun, seketika dia bisa hancur
Bukan karena kata-kata sumbang
Ataupun bisikan yang terkadang menyiksa
Bahka lemparan caci maki dia tak hiraukan

Dia hancur karenamu ...
Cinta yang pernah kau berikan itu
Seperti senjata yang siap membunuh
Karena dia tak punya mantra untuk bertahan

Saat ini dia lelah menanti ...
Hanya "maaf" yang mungkin tersisa
Untuk luka yang pernah dia torehkan
Pada masa yang lalu

Kini dia terluka ...
Bukan karena asmara
Tetapi karena sakit yang pernah diberikan
Tak kunjung hilang dalam sesal

Bisikan Hati 2

Aku tak dapat memaksa waktu berputar kembali
Mengantarku pada penyesalan
Yang seharusnya tak pernah terjadi

Aku hilang arah
Seperti kapal terombang-ambing
Dalam pelayaran maut

Terkadang batu menghempas
Terkadang badai menerjang
Tetapi tetap bertahan agar tak karam

Pernahkah melihat dari sisiku?
Memang tak ada alasan untuk menjauh
Namun sungguh tak punya daya untuk diam

Aku hanya bisa berlari
Berharap kau akan berusaha mengejar
Meskipun nyatanya itupun tak mungkin

Bisikan Hati

Aku mengakui segala kesalahan itu
Berawal dariku ...

Beberapa kali ku patahkan
Sayap yang mulai tumbuh
Hingga kau tak pernah siap
Untuk terbang ke angkasa

Bencikah?
Dendamkah?

Meskipun tak ada kata terucap
Aku masih mampu pahami
Bahwa ada sisa amarah yang tersimpan
Dalam lubuk hati

Percayakah...
Bahwa kini aku berbeda ?
Ingin lunturkan perih itu
Namun tak mengerti bagaimana dapat kusampaikan

Senin, 30 Mei 2011

Untukmu Cantik

Sekuat hati tak terpejam
Agar tak cepat bertemu mentari

Malam yang panjang temani sepi
Seperti angin dingin bawa bermimpi

Ingin tak beranjak lagi
Biar nanti tak usah kembali singgah

Terus lurus berjalan
Tak usah tengok dia yang pergi

Kasihanilah dirimu cantik
Karena mereka yang tak mengerti

Disilah rumahmu
Disinilah duniamu

Maka peluklah dirimu
Dalam hangat hatimu

Setelah air mata terakhir
Senyum itu tak akan hilang lagi

Minggu, 29 Mei 2011

The Secret

Ku angkat jemariku
Ikuti setiap geraknya dalam nada
Semakin lama, semakin cepat
Seperti alunan yang tanpa henti
Membaurkan rohku pada rentang dimensi yang lain

Aku lenyap tak terlihat
Jiwaku seakan berpindah seperti hantu
Namun, ragaku masih dapat ku rasakan
Hangat...masih pada ruang yang sama
Dan waktu yang sama

Aku melihat masa depan
Sinar yang tampak dari setiap celah jendela
Seperti nyata meski tak dapat tersentuh
Ketika itu pula,
Aku melihatmu ...

Aku datang bersama matahari
Lalu aku pergi bersama bulan
Begitu perjalanan waktuku dalam duniamu
Tak ada satupun yang kurasa tak nyata
Sepertinya, aku yakin ini pun duniaku

Tetapi aku salah ...
Walau sudah kucoba tak hiraukan
Tetap aku terlarut dalam ketidakpastian
Kini aku harus memilih
Atau ku akan mati dalam dua dunia

Akhirnya, kuhentikan musik itu ...
Agar tak bisa lagi menembus zamanmu
Karena aku tak akan pernah kembali
Dan akan kupendam cerita indah ini
Dalam Rahasia

Tetapi aku keliru ...
Sekuat apapun aku bertahan
Tak mampu juga hindarkanmu selamanya
Karena meski telah kuhapus kenangan itu
Nyatanya kaulah yang selalu menemukanku

Sang Wanita

Kau tahu wanita ini...
Dia tak akan pernah menyerah
Meskipun jalanan terjal membentang
Hingga hati koyak sekalipun

Namun, seketika dia bisa hancur
Bukan karena kata-kata sumbang
Ataupun bisikan yang terkadang menyiksa
Bahka lemparan caci maki dia tak hiraukan

Dia hancur karenamu ...
Cinta yang pernah kau berikan itu
Seperti senjata yang siap membunuh
Karena dia tak punya mantra untuk bertahan

Saat ini dia lelah menanti ...
Hanya "maaf" yang mungkin tersisa
Untuk luka yang pernah dia torehkan
Pada masa yang lalu

Kini dia terluka ...
Bukan karena asmara
Tetapi karena sakit yang pernah diberikan
Tak kunjung hilang dalam sesal

Bisikan Hati 2

Aku tak dapat memaksa waktu berputar kembali
Mengantarku pada penyesalan
Yang seharusnya tak pernah terjadi

Aku hilang arah
Seperti kapal terombang-ambing
Dalam pelayaran maut

Terkadang batu menghempas
Terkadang badai menerjang
Tetapi tetap bertahan agar tak karam

Pernahkah melihat dari sisiku?
Memang tak ada alasan untuk menjauh
Namun sungguh tak punya daya untuk diam

Aku hanya bisa berlari
Berharap kau akan berusaha mengejar
Meskipun nyatanya itupun tak mungkin

Bisikan Hati

Aku mengakui segala kesalahan itu
Berawal dariku ...

Beberapa kali ku patahkan
Sayap yang mulai tumbuh
Hingga kau tak pernah siap
Untuk terbang ke angkasa

Bencikah?
Dendamkah?

Meskipun tak ada kata terucap
Aku masih mampu pahami
Bahwa ada sisa amarah yang tersimpan
Dalam lubuk hati

Percayakah...
Bahwa kini aku berbeda ?
Ingin lunturkan perih itu
Namun tak mengerti bagaimana dapat kusampaikan