Senin, 29 November 2010

Always With Me

Lelah berteriak dalam basah
Membuat diri seakan gontai
Luruh emosi menyapu kering dan kelam
Hingga bukan hanya waktu yang terasa mati
Namun, hati ini...jiwa ini..
Tak lagi punya arti tuk menggapai mimpi

Berikan aku sepasang sayap putih
Agar dapat lalui biru nan luas
Untuk mencari bintang penunjuk arah
Bagi raga yang tersesat
Tak tahu kemana dan dimana

Akan ku tukarkan sisa rasa yang termiliki
Agar punai pun sudi temani
Setidaknya, tak ada lagi kata "sendiri"
Bila nanti sampai pada akhir dunia
Dapat terus mendengar kicau merdunya
Seiring pencarian atas langkah yang hilang

Ingatkan aku sayang...
Bila nanti ku dapat temukan jejak itu
Akan kubagi setengah hidup ini untukmu
Agar sampai nafas terkahir berhembus
Suaramu selalu bersamaku

Please...

Remind me darling ...
When later I can find that traces
I'll give you this half-life
In order to exhale the last breath
Your voice is always with me

Usaikan Saja (Untuk Terakhir)

Kami terluka...
Jauh lebih dalam dari yang terpikir

Pernahkah bertanya pada nurani?
Kapan kau akan mengakhiri perih ini?
Bila selalu saja terulang kesalahan yang sama
Bila segala caramu kerap rapuhkan hati

Aku tahu...dia tahu
Kau pun tahu

Mohon, usaikan saja sampai di sini
Jangan buatnya terus berurai air mata
Biar rasa sakit itu untukku
Meski rela takkan buatku lebih mudah

Sudah...selesaikan
Aku mohon...kami mohon

Jangan siakan sisa keberanian kami
Untuk melangkah dalam getir
Meski terkadang keyakinan berbalut galau
Percayalah untuk terakhir kali

Kami akan kuat
Ya, kami pasti bisa bertahan

Jumat, 12 November 2010

Till The End

Hinakan aku saja..
Untuk mengganti luka itu
Tetapi jangan kau singkirkan aku
Dari ingatanmu
Bahkan hanya untuk membalut rasa bersalahmu
Dan menghindarkan dustaku

Ku ingin hidup tanpa amarah
Jauhi dendam dari derai perih
Yang pernah aku sematkan
Dalam ruang suci itu

Apa yang harus aku perbuat?
Tuk membayar segala risaumu
Tuk mengganti seluruh peluhmu
Yang telah kau alirkan untuk setiap langkahku

Penjarakan aku saja...
Dalam hampa hati
Hingga puas dapat kau raih
Dan kau dapat segera pergi tanpa beban
Nanti, jangan menoleh lagi pada cerita lalu
Biarkan aku yang menjaganya hingga akhir masa

Pertama dan Terakhir

Terlalu banyak kesakitan yang telah ditebarkan
Terlalu banyak air mata yang mengalir
Dari mereka...

Tak tahu sedang berpikir apa
Hanya sedikit cemas melanda
Kala terlihat kelam pada mata-mata itu
Jua perasaan bersalah
Yang menyelinap dalam kebisuan

Maaf...
Tak bisa menjadi yang kalian inginkan
Karena hati seolah malaikat pencabut nyawa

Membawa keterpurukan itu kelebihan
Membuat kemurungan itu anugrah
Tanpa tersadar ku mulai lelah
Pada kebimbangan yang tak usai
Dan kemunafikan diri

Maaf...
Itulah kata pertama dan terakhir
Untuk buktikan ku tak seperti dulu

Kamis, 11 November 2010

"Dunia itu...Duniaku"

Bisakah selalu berada di dunia itu?
Meski hitam namun memberiku cahaya
Meski berliku namun menyenangkan
Meski pahit namun tak terlupakan

Dunia itu berbeda...
Ada mereka yang hidup dengan nafas cinta
Seolah membawaku ikut merasakan
Bagaimana terluka dan jatuh dalam platonis

Dunia itu tak nyata...
Mereka yang memberikan kekuatan
Justru akan lemah dalam fana
Bahkan tak mampu hidup lebih lama

Dunia itu membawa nyawa baru...
Mungkin lebih indah
Karena ada rasa manis yang tercipta
Dalam bulir air mata

Dunia itu...duniaku
Karena berjalan dengan jiwaku
Juga segala asa yang terangkum
Melekat erat tak terpisahkan

Dunia itu tak seutuhnya milikku
Karena memang tak ada keabadian
Segalanya hanya sementara
Ketika tersadar segalanya pun musnah

Hanya Untuk Aku

Mengapa ku baru merasa hidup...?
Setelah lelah bersimpuh dalam angan
Terhanyut tawa sendiri
Kadang tangis mengiringi
Jua senyum hangatkan hati

Seribu bayang-bayang keindahan
Akan dia, mereka, dan cinta
Bagai sebuah selimut sepiku

Nurani bergejolak tak henti
Ingin rasanya tuk sesaat hentikan waktu
Biarkan aku larut lebih dalam
Tetapi sungguh tak mampu

Aku bahagia seperti ini...
Merasa ingin hidup lebih lama
Agar suatu saat dapat merasakan
Sentuhan kasih dalam kalbu
Sinaran angkuh yang erat memeluk diri
Dan lembut suara yang kuatkan rapuhku

Bilamana kan terjadi...?
Aku benar tak tahu..
Arti kata "kapan" dan "dimana"
Cukup hanya percaya
Bahwa masa kan membawaku pada suka
Yang hanya milikku..hanya untuk aku
:)

Senin, 29 November 2010

Always With Me

Lelah berteriak dalam basah
Membuat diri seakan gontai
Luruh emosi menyapu kering dan kelam
Hingga bukan hanya waktu yang terasa mati
Namun, hati ini...jiwa ini..
Tak lagi punya arti tuk menggapai mimpi

Berikan aku sepasang sayap putih
Agar dapat lalui biru nan luas
Untuk mencari bintang penunjuk arah
Bagi raga yang tersesat
Tak tahu kemana dan dimana

Akan ku tukarkan sisa rasa yang termiliki
Agar punai pun sudi temani
Setidaknya, tak ada lagi kata "sendiri"
Bila nanti sampai pada akhir dunia
Dapat terus mendengar kicau merdunya
Seiring pencarian atas langkah yang hilang

Ingatkan aku sayang...
Bila nanti ku dapat temukan jejak itu
Akan kubagi setengah hidup ini untukmu
Agar sampai nafas terkahir berhembus
Suaramu selalu bersamaku

Please...

Remind me darling ...
When later I can find that traces
I'll give you this half-life
In order to exhale the last breath
Your voice is always with me

Usaikan Saja (Untuk Terakhir)

Kami terluka...
Jauh lebih dalam dari yang terpikir

Pernahkah bertanya pada nurani?
Kapan kau akan mengakhiri perih ini?
Bila selalu saja terulang kesalahan yang sama
Bila segala caramu kerap rapuhkan hati

Aku tahu...dia tahu
Kau pun tahu

Mohon, usaikan saja sampai di sini
Jangan buatnya terus berurai air mata
Biar rasa sakit itu untukku
Meski rela takkan buatku lebih mudah

Sudah...selesaikan
Aku mohon...kami mohon

Jangan siakan sisa keberanian kami
Untuk melangkah dalam getir
Meski terkadang keyakinan berbalut galau
Percayalah untuk terakhir kali

Kami akan kuat
Ya, kami pasti bisa bertahan

Jumat, 12 November 2010

Till The End

Hinakan aku saja..
Untuk mengganti luka itu
Tetapi jangan kau singkirkan aku
Dari ingatanmu
Bahkan hanya untuk membalut rasa bersalahmu
Dan menghindarkan dustaku

Ku ingin hidup tanpa amarah
Jauhi dendam dari derai perih
Yang pernah aku sematkan
Dalam ruang suci itu

Apa yang harus aku perbuat?
Tuk membayar segala risaumu
Tuk mengganti seluruh peluhmu
Yang telah kau alirkan untuk setiap langkahku

Penjarakan aku saja...
Dalam hampa hati
Hingga puas dapat kau raih
Dan kau dapat segera pergi tanpa beban
Nanti, jangan menoleh lagi pada cerita lalu
Biarkan aku yang menjaganya hingga akhir masa

Pertama dan Terakhir

Terlalu banyak kesakitan yang telah ditebarkan
Terlalu banyak air mata yang mengalir
Dari mereka...

Tak tahu sedang berpikir apa
Hanya sedikit cemas melanda
Kala terlihat kelam pada mata-mata itu
Jua perasaan bersalah
Yang menyelinap dalam kebisuan

Maaf...
Tak bisa menjadi yang kalian inginkan
Karena hati seolah malaikat pencabut nyawa

Membawa keterpurukan itu kelebihan
Membuat kemurungan itu anugrah
Tanpa tersadar ku mulai lelah
Pada kebimbangan yang tak usai
Dan kemunafikan diri

Maaf...
Itulah kata pertama dan terakhir
Untuk buktikan ku tak seperti dulu

Kamis, 11 November 2010

"Dunia itu...Duniaku"

Bisakah selalu berada di dunia itu?
Meski hitam namun memberiku cahaya
Meski berliku namun menyenangkan
Meski pahit namun tak terlupakan

Dunia itu berbeda...
Ada mereka yang hidup dengan nafas cinta
Seolah membawaku ikut merasakan
Bagaimana terluka dan jatuh dalam platonis

Dunia itu tak nyata...
Mereka yang memberikan kekuatan
Justru akan lemah dalam fana
Bahkan tak mampu hidup lebih lama

Dunia itu membawa nyawa baru...
Mungkin lebih indah
Karena ada rasa manis yang tercipta
Dalam bulir air mata

Dunia itu...duniaku
Karena berjalan dengan jiwaku
Juga segala asa yang terangkum
Melekat erat tak terpisahkan

Dunia itu tak seutuhnya milikku
Karena memang tak ada keabadian
Segalanya hanya sementara
Ketika tersadar segalanya pun musnah

Hanya Untuk Aku

Mengapa ku baru merasa hidup...?
Setelah lelah bersimpuh dalam angan
Terhanyut tawa sendiri
Kadang tangis mengiringi
Jua senyum hangatkan hati

Seribu bayang-bayang keindahan
Akan dia, mereka, dan cinta
Bagai sebuah selimut sepiku

Nurani bergejolak tak henti
Ingin rasanya tuk sesaat hentikan waktu
Biarkan aku larut lebih dalam
Tetapi sungguh tak mampu

Aku bahagia seperti ini...
Merasa ingin hidup lebih lama
Agar suatu saat dapat merasakan
Sentuhan kasih dalam kalbu
Sinaran angkuh yang erat memeluk diri
Dan lembut suara yang kuatkan rapuhku

Bilamana kan terjadi...?
Aku benar tak tahu..
Arti kata "kapan" dan "dimana"
Cukup hanya percaya
Bahwa masa kan membawaku pada suka
Yang hanya milikku..hanya untuk aku
:)