Telah terbiasa sukma ini
Terseret deras arus kehidupan
Yang mungkin tak sepenuhnya dapat dipahami
Rasa keluh kian menghilang
Menguap bersama butir air
Lalu mengendap menghitam bersama galau
Mencengkeram segala emosi hingga berpendar
Pada rintik hujan sepanjang hari
Batin seakan remuk tanpa bentuk
Tercecer di setiap sudut asa
Berusaha menghalau angan yang terbuang sia-sia
Kerelaan ini tulus tersandingkan
Hingga rapuh mampu membias dalam ceria
Tetapi kosong pun tak punya daya
Tuk lewati beribu terjal
Dan akhir nafas perjuangan
Maka, pabila hati telah menerima
Pinjamkan sedikit kekuatan
Agar setidaknya mampu tersenyum meski terluka
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 29 September 2010
The Rhythm of Pain
Telah terbiasa sukma ini
Terseret deras arus kehidupan
Yang mungkin tak sepenuhnya dapat dipahami
Rasa keluh kian menghilang
Menguap bersama butir air
Lalu mengendap menghitam bersama galau
Mencengkeram segala emosi hingga berpendar
Pada rintik hujan sepanjang hari
Batin seakan remuk tanpa bentuk
Tercecer di setiap sudut asa
Berusaha menghalau angan yang terbuang sia-sia
Kerelaan ini tulus tersandingkan
Hingga rapuh mampu membias dalam ceria
Tetapi kosong pun tak punya daya
Tuk lewati beribu terjal
Dan akhir nafas perjuangan
Maka, pabila hati telah menerima
Pinjamkan sedikit kekuatan
Agar setidaknya mampu tersenyum meski terluka
Terseret deras arus kehidupan
Yang mungkin tak sepenuhnya dapat dipahami
Rasa keluh kian menghilang
Menguap bersama butir air
Lalu mengendap menghitam bersama galau
Mencengkeram segala emosi hingga berpendar
Pada rintik hujan sepanjang hari
Batin seakan remuk tanpa bentuk
Tercecer di setiap sudut asa
Berusaha menghalau angan yang terbuang sia-sia
Kerelaan ini tulus tersandingkan
Hingga rapuh mampu membias dalam ceria
Tetapi kosong pun tak punya daya
Tuk lewati beribu terjal
Dan akhir nafas perjuangan
Maka, pabila hati telah menerima
Pinjamkan sedikit kekuatan
Agar setidaknya mampu tersenyum meski terluka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar