Setiap irama yang terdengar
Pada malam-malam yang muram
Seperti alunan kepedihan yang tiada akhir
Tak mengerti langkah menjadi gontai
Logika seperti menguap bagai buih
Kemudian mengendap bersama letih
Yang terkadang jatuh basahi kalbu
Mengapa hari terasa begitu panjang?
Hingga hasrat bagai memiliki ruang sendiri
Dalam satu titik jenuh
Ingin kembali pada keceriaan
Yang pernah terlewati
Tetapi...
Siapa yang dapat membalikkan masa?
Kini, hanya mampu tersenyum
Memandangi saksi bisu itu
Berharap bahagia kan menanti
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 14 April 2010
In The Silent Of The Night
Setiap irama yang terdengar
Pada malam-malam yang muram
Seperti alunan kepedihan yang tiada akhir
Tak mengerti langkah menjadi gontai
Logika seperti menguap bagai buih
Kemudian mengendap bersama letih
Yang terkadang jatuh basahi kalbu
Mengapa hari terasa begitu panjang?
Hingga hasrat bagai memiliki ruang sendiri
Dalam satu titik jenuh
Ingin kembali pada keceriaan
Yang pernah terlewati
Tetapi...
Siapa yang dapat membalikkan masa?
Kini, hanya mampu tersenyum
Memandangi saksi bisu itu
Berharap bahagia kan menanti
Pada malam-malam yang muram
Seperti alunan kepedihan yang tiada akhir
Tak mengerti langkah menjadi gontai
Logika seperti menguap bagai buih
Kemudian mengendap bersama letih
Yang terkadang jatuh basahi kalbu
Mengapa hari terasa begitu panjang?
Hingga hasrat bagai memiliki ruang sendiri
Dalam satu titik jenuh
Ingin kembali pada keceriaan
Yang pernah terlewati
Tetapi...
Siapa yang dapat membalikkan masa?
Kini, hanya mampu tersenyum
Memandangi saksi bisu itu
Berharap bahagia kan menanti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar