Senin, 25 Mei 2009

Untukmu Sahabat...

Masa yang dulu suram
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah

Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang

Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan

Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh

Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan

Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Senin, 25 Mei 2009

Untukmu Sahabat...

Masa yang dulu suram
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah

Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang

Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan

Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh

Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan

Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar