Terpikir akan mendapat sedikit kekuatan
Nyatanya hanya buai sesaat
Seketika tampak sebuah pencerahan
Namun, kembali buyar bahkan lebih kelam
Harus menumpu pada kaki sendiri
Harus berbagi dalam sedih sendiri
Harus merengkuh oleh tangan sendiri
Harus tertawa meski merintih sendiri
Tak pantaskah mereka diam sementara disisi?
Hingga rasa larut dalam ketenangan
Kau tahu, diri ingin menjelma lagi
Seperti metamorfosis sang kupu-kupu
Agar mampu tebarkan benang bahagia
Agar mampu hapuskan nestapa
Agar mampu mengerang saat lara
Agar mampu mengecap benci
Nyatanya, sebelum seluruhnya sempurna
Penat tak mampu diterjang
Dimana penyemangat itu?
Dimana tujuan hidup itu?
Tak tahu...
Sungguh tidak tahu...
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 23 Juni 2011
Just A Cradle
Terpikir akan mendapat sedikit kekuatan
Nyatanya hanya buai sesaat
Seketika tampak sebuah pencerahan
Namun, kembali buyar bahkan lebih kelam
Harus menumpu pada kaki sendiri
Harus berbagi dalam sedih sendiri
Harus merengkuh oleh tangan sendiri
Harus tertawa meski merintih sendiri
Tak pantaskah mereka diam sementara disisi?
Hingga rasa larut dalam ketenangan
Kau tahu, diri ingin menjelma lagi
Seperti metamorfosis sang kupu-kupu
Agar mampu tebarkan benang bahagia
Agar mampu hapuskan nestapa
Agar mampu mengerang saat lara
Agar mampu mengecap benci
Nyatanya, sebelum seluruhnya sempurna
Penat tak mampu diterjang
Dimana penyemangat itu?
Dimana tujuan hidup itu?
Tak tahu...
Sungguh tidak tahu...
Nyatanya hanya buai sesaat
Seketika tampak sebuah pencerahan
Namun, kembali buyar bahkan lebih kelam
Harus menumpu pada kaki sendiri
Harus berbagi dalam sedih sendiri
Harus merengkuh oleh tangan sendiri
Harus tertawa meski merintih sendiri
Tak pantaskah mereka diam sementara disisi?
Hingga rasa larut dalam ketenangan
Kau tahu, diri ingin menjelma lagi
Seperti metamorfosis sang kupu-kupu
Agar mampu tebarkan benang bahagia
Agar mampu hapuskan nestapa
Agar mampu mengerang saat lara
Agar mampu mengecap benci
Nyatanya, sebelum seluruhnya sempurna
Penat tak mampu diterjang
Dimana penyemangat itu?
Dimana tujuan hidup itu?
Tak tahu...
Sungguh tidak tahu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar