Kamis, 11 Juni 2009

Senyum Untuk Hati

Tersakiti...
Bukan untuk pertama kali
Beribu luka telah termiliki
Dari ujung jari hingga palung hati
Hingga terbiasa oleh perih itu

Air mata pun tak sanggup lagi
Mengalir getarkan segenap rasa
Karena, perlahan kan mengering
Tanpa tersisa setetes kesejukan
Pada lubang-lubang sendu

Ingin menjerit luapkan pahit
Ingin berlari sirnakan derita
Namun...
Suara tak dapat terdengar
Jua kaki tak mampu melangkah

Ya, inilah tulisan dalam kitab-Nya
Meski harus koyak teraniaya
Tetap harus dilalui
Meski harus mati seketika
Tetap harus dihadapi

Kini...
Tangis hanya untuk suka
Tawa hanya untuk duka
Tak ada yang lebih indah
Selain kata "tulus" menyertai senyum ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Kamis, 11 Juni 2009

Senyum Untuk Hati

Tersakiti...
Bukan untuk pertama kali
Beribu luka telah termiliki
Dari ujung jari hingga palung hati
Hingga terbiasa oleh perih itu

Air mata pun tak sanggup lagi
Mengalir getarkan segenap rasa
Karena, perlahan kan mengering
Tanpa tersisa setetes kesejukan
Pada lubang-lubang sendu

Ingin menjerit luapkan pahit
Ingin berlari sirnakan derita
Namun...
Suara tak dapat terdengar
Jua kaki tak mampu melangkah

Ya, inilah tulisan dalam kitab-Nya
Meski harus koyak teraniaya
Tetap harus dilalui
Meski harus mati seketika
Tetap harus dihadapi

Kini...
Tangis hanya untuk suka
Tawa hanya untuk duka
Tak ada yang lebih indah
Selain kata "tulus" menyertai senyum ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar