Ada setitik pilu
Saat hati tak ingin melalui jalan ini
Tetapi keterpaksaan sungguh menghantui
Di tiap-tiap menit yang pergi
Aku bukan wanita seperti kau pikir
Yang tidak akan menangis bila kau sentuh
Walau air mata tidak menampakkan wujudnya
Batin ini basah
Aku merasa kotor
Karena selalu menipu diri
Lari dari sebuah nyata
Yang kini telah menjadi sebuah beban
Ingin terus ku basuh raga ini
Dengan tanah suci
Agar hilang berkas bayang itu
Supaya tenang kembali dapat kupeluk
Bisakah?
Tolong aku kali ini, Tuhan…
Hentikan semua ini
Sebelum jiwaku mati
Terhempas oleh api dusta
Tertarik oleh hitamnya mimpi
Terseret oleh rasa bersalah
Dikala aku rapuh
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 28 Juli 2009
Dikala Aku Rapuh
Ada setitik pilu
Saat hati tak ingin melalui jalan ini
Tetapi keterpaksaan sungguh menghantui
Di tiap-tiap menit yang pergi
Aku bukan wanita seperti kau pikir
Yang tidak akan menangis bila kau sentuh
Walau air mata tidak menampakkan wujudnya
Batin ini basah
Aku merasa kotor
Karena selalu menipu diri
Lari dari sebuah nyata
Yang kini telah menjadi sebuah beban
Ingin terus ku basuh raga ini
Dengan tanah suci
Agar hilang berkas bayang itu
Supaya tenang kembali dapat kupeluk
Bisakah?
Tolong aku kali ini, Tuhan…
Hentikan semua ini
Sebelum jiwaku mati
Terhempas oleh api dusta
Tertarik oleh hitamnya mimpi
Terseret oleh rasa bersalah
Dikala aku rapuh
Saat hati tak ingin melalui jalan ini
Tetapi keterpaksaan sungguh menghantui
Di tiap-tiap menit yang pergi
Aku bukan wanita seperti kau pikir
Yang tidak akan menangis bila kau sentuh
Walau air mata tidak menampakkan wujudnya
Batin ini basah
Aku merasa kotor
Karena selalu menipu diri
Lari dari sebuah nyata
Yang kini telah menjadi sebuah beban
Ingin terus ku basuh raga ini
Dengan tanah suci
Agar hilang berkas bayang itu
Supaya tenang kembali dapat kupeluk
Bisakah?
Tolong aku kali ini, Tuhan…
Hentikan semua ini
Sebelum jiwaku mati
Terhempas oleh api dusta
Tertarik oleh hitamnya mimpi
Terseret oleh rasa bersalah
Dikala aku rapuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar