Menangis dalam terjaga di tengah malam
Mata sama seperti hati
Tak bisa terpejam
Meski sejenak ...
Ingin rasanya berteriak
Memecah kesunyian yang seperti sangkar
Mengurung sukma ini
Dalam pilu yang memberontak
Jiwa koyak seperti tanpa tuan
Ada tetes rindu megalir dari celahnya
Mencari sebuah cawan penenang
Yang tak tahu ada dimana
Hai...
Dengarlah seruan ini!!!
Bukalah sumbat telinga itu
Agar kau dapat menjamah sedikit kerapuhan
Tolonglah...
Papah diri yang tak mampu berdiri
Agar mampu melihat kenyataan
Bahwa dunia telah berbeda
Hai...
Kau tahu, pikiran telah rusak sepenuhnya
Bukan karena suatu penyakit apapun
Tetapi karena hilang akal
Bukan gila...
Hanya setengah gila...
Karena parahnya candu merasuki
Ya, memikirkan kau bagai bius yang tak kunjung hilang
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Selasa, 18 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 18 Oktober 2011
1/2 Gila
Menangis dalam terjaga di tengah malam
Mata sama seperti hati
Tak bisa terpejam
Meski sejenak ...
Ingin rasanya berteriak
Memecah kesunyian yang seperti sangkar
Mengurung sukma ini
Dalam pilu yang memberontak
Jiwa koyak seperti tanpa tuan
Ada tetes rindu megalir dari celahnya
Mencari sebuah cawan penenang
Yang tak tahu ada dimana
Hai...
Dengarlah seruan ini!!!
Bukalah sumbat telinga itu
Agar kau dapat menjamah sedikit kerapuhan
Tolonglah...
Papah diri yang tak mampu berdiri
Agar mampu melihat kenyataan
Bahwa dunia telah berbeda
Hai...
Kau tahu, pikiran telah rusak sepenuhnya
Bukan karena suatu penyakit apapun
Tetapi karena hilang akal
Bukan gila...
Hanya setengah gila...
Karena parahnya candu merasuki
Ya, memikirkan kau bagai bius yang tak kunjung hilang
Mata sama seperti hati
Tak bisa terpejam
Meski sejenak ...
Ingin rasanya berteriak
Memecah kesunyian yang seperti sangkar
Mengurung sukma ini
Dalam pilu yang memberontak
Jiwa koyak seperti tanpa tuan
Ada tetes rindu megalir dari celahnya
Mencari sebuah cawan penenang
Yang tak tahu ada dimana
Hai...
Dengarlah seruan ini!!!
Bukalah sumbat telinga itu
Agar kau dapat menjamah sedikit kerapuhan
Tolonglah...
Papah diri yang tak mampu berdiri
Agar mampu melihat kenyataan
Bahwa dunia telah berbeda
Hai...
Kau tahu, pikiran telah rusak sepenuhnya
Bukan karena suatu penyakit apapun
Tetapi karena hilang akal
Bukan gila...
Hanya setengah gila...
Karena parahnya candu merasuki
Ya, memikirkan kau bagai bius yang tak kunjung hilang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar