Selasa, 18 Oktober 2011

1/2 Gila

Menangis dalam terjaga di tengah malam
Mata sama seperti hati
Tak bisa terpejam
Meski sejenak ...

Ingin rasanya berteriak
Memecah kesunyian yang seperti sangkar
Mengurung sukma ini
Dalam pilu yang memberontak

Jiwa koyak seperti tanpa tuan
Ada tetes rindu megalir dari celahnya
Mencari sebuah cawan penenang
Yang tak tahu ada dimana

Hai...
Dengarlah seruan ini!!!
Bukalah sumbat telinga itu
Agar kau dapat menjamah sedikit kerapuhan

Tolonglah...
Papah diri yang tak mampu berdiri
Agar mampu melihat kenyataan
Bahwa dunia telah berbeda

Hai...
Kau tahu, pikiran telah rusak sepenuhnya
Bukan karena suatu penyakit apapun
Tetapi karena hilang akal

Bukan gila...
Hanya setengah gila...
Karena parahnya candu merasuki
Ya, memikirkan kau bagai bius yang tak kunjung hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Selasa, 18 Oktober 2011

1/2 Gila

Menangis dalam terjaga di tengah malam
Mata sama seperti hati
Tak bisa terpejam
Meski sejenak ...

Ingin rasanya berteriak
Memecah kesunyian yang seperti sangkar
Mengurung sukma ini
Dalam pilu yang memberontak

Jiwa koyak seperti tanpa tuan
Ada tetes rindu megalir dari celahnya
Mencari sebuah cawan penenang
Yang tak tahu ada dimana

Hai...
Dengarlah seruan ini!!!
Bukalah sumbat telinga itu
Agar kau dapat menjamah sedikit kerapuhan

Tolonglah...
Papah diri yang tak mampu berdiri
Agar mampu melihat kenyataan
Bahwa dunia telah berbeda

Hai...
Kau tahu, pikiran telah rusak sepenuhnya
Bukan karena suatu penyakit apapun
Tetapi karena hilang akal

Bukan gila...
Hanya setengah gila...
Karena parahnya candu merasuki
Ya, memikirkan kau bagai bius yang tak kunjung hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar