Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Senin, 06 Februari 2012
Cinta = Cabai
Pernah dengar dari seorang teman, cinta itu seperti cabai…tak kenal maka tak sayang, kamu tak akan pernah tahu pedasnya jika tak menggigitnya, seperti halnya lika-liku cinta yang terkadang penuh duka…ada tangis dan keluh kesah, seperti makan cabai yang terkadang membuat menangis apabila terlalu pedas. Makan cabai terasa nikmat jika dinikmati perlahan dengan makanan lain, tetapi akan menyakitkan dan nikmatnya hilang apabila terlalu banyak. Begitupun cinta, indahnya terasa apabila dilalui perlahan dengan tambahan perhatian dan kasih sayang, tetapi akan membawa luka dan padam apabila terlalu berlebihan.
Cinta seperti cabai
Merah menggelora dengan bentuk tak beraturan
Bagai semangat yang tak akan padam
Dia menjadi sahabat bagi mereka yang menyukainya
Dia menjadi candu bagi mereka yang gila karenanya
Meskipun teradang terasa pedas
Hingga membawa air mata
Namun, dia adalah sang penghibur
Bagi mereka yang kehilangan gairah dan terkurung sepi
Cinta seperti cabai
Lebih indah bila dirasakan perlahan
Dengan perhatian dan kasih sayang
Agar bisa membawa rindu bila tak ada
Bukan kenikmatan sesaat kemudian luka pada akhirnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 06 Februari 2012
Cinta = Cabai
Pernah dengar dari seorang teman, cinta itu seperti cabai…tak kenal maka tak sayang, kamu tak akan pernah tahu pedasnya jika tak menggigitnya, seperti halnya lika-liku cinta yang terkadang penuh duka…ada tangis dan keluh kesah, seperti makan cabai yang terkadang membuat menangis apabila terlalu pedas. Makan cabai terasa nikmat jika dinikmati perlahan dengan makanan lain, tetapi akan menyakitkan dan nikmatnya hilang apabila terlalu banyak. Begitupun cinta, indahnya terasa apabila dilalui perlahan dengan tambahan perhatian dan kasih sayang, tetapi akan membawa luka dan padam apabila terlalu berlebihan.
Cinta seperti cabai
Merah menggelora dengan bentuk tak beraturan
Bagai semangat yang tak akan padam
Dia menjadi sahabat bagi mereka yang menyukainya
Dia menjadi candu bagi mereka yang gila karenanya
Meskipun teradang terasa pedas
Hingga membawa air mata
Namun, dia adalah sang penghibur
Bagi mereka yang kehilangan gairah dan terkurung sepi
Cinta seperti cabai
Lebih indah bila dirasakan perlahan
Dengan perhatian dan kasih sayang
Agar bisa membawa rindu bila tak ada
Bukan kenikmatan sesaat kemudian luka pada akhirnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar