Berkali kulihat arah yang sama
Pada dinding-dinding kaca yang kelam
Tak pernah terpikir tuk hilangkan bekas nafas itu
Karena nyatanya rasa masih melekat kuat
Lebih dari sekedar butir uap yang mudah lenyap
Apa yang harus aku lakukan?
Untuk berdiri tanpamu
Saat keraguan kerap menusuk batin ini
Aku berharap dapat berlari hingga lemah
Meskipun aku sungguh tak ingin
Jangan lagi kau suguhkan aku
Dengan mimpi manisnya bunga tidur
Jika kau tidak mampu membangunkan aku
Dari malam-malam yang membuatku mabuk
Akan nikmatnya ketidakpastian
Sadarlah...
Hati ini mungkin bisa mencintamu sampai mati
Namun, tubuh ini koyak menanti hingga senja
Pergilah pabila kau ingin pergi
Agar pagiku dapat kembali bahagia