Ingatkah akan nama ini bila menatap
Meski kenyataannya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam tahta hatimu
Lalu, dimana diri berada?
Bila pada lembaran jiwa itu
Tak satupun huruf terukir
Atas insan ini
Tegar bukan tak rapuh
Andai saat ini tanpa airmata
Itu karena nurani masih berpikir
Dengan logika
Mungkin suatu saat akan tersadar
Siapa yang sungguhnya dapat bertahan
Namun, keyakinan telah lenyap
Dan rasa ini akan mati seketika
Ingatkah akan nama ini bila menatap
Meski nyatanya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam hatimu
Dialah yang selalu manis tersembunyi dalam setiap lembar kehidupan...sisi lain antara siang dan malam yang selalu berpendar dalam senyum, tawa, dan air mata...
Sabtu, 30 Mei 2009
Mengapa Mencintaiku Seperti Ini?
Bolehkah aku bertanya?
Satu hal saja...
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Begitu perhatian hingga tak memikirkan aku
Begitu sayang hingga tak indahkan aku
Begitu peduli hingga menyakiti aku
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Berjanji tetapi tak pernah tepati
Tersenyum tetapi tak menatap diri
Lindungi tetapi tak mendekap hati
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Bila nyata rasa itu bukan untukku
Lepaskan saja aku!!
Biarkan aku bebas berlari seperti dulu
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan ini yang aku mau
Bukan hidup seperti ini yang ingin aku jalani
Meskipun harus mendustai aku rela kau pergi
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan kau yang aku pilih
Meskipun kau selalu ada untukku
Namun, mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Satu hal saja...
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Begitu perhatian hingga tak memikirkan aku
Begitu sayang hingga tak indahkan aku
Begitu peduli hingga menyakiti aku
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Berjanji tetapi tak pernah tepati
Tersenyum tetapi tak menatap diri
Lindungi tetapi tak mendekap hati
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Bila nyata rasa itu bukan untukku
Lepaskan saja aku!!
Biarkan aku bebas berlari seperti dulu
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan ini yang aku mau
Bukan hidup seperti ini yang ingin aku jalani
Meskipun harus mendustai aku rela kau pergi
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan kau yang aku pilih
Meskipun kau selalu ada untukku
Namun, mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Selasa, 26 Mei 2009
Izinkan Aku
Kapan kau akan menemukan diri ini?
Kapan kau akan menggapai hati ini?
Kapan kau akan mematri nama ini?
Kapan kau akan memiliki raga ini?
Selalu saja terulang
Satu demi satu
Pertanyaan itu menggeliat di benak terdalam
Seperti gelisah...gundah...
Rasa itu begitu kuat merasuki seluruh jiwa
Ingin dia segera hadir di sisiku
Ingin dia segera datang menyentuh hatiku
Ingin dia segera mengukir indah namaku
Ingin dia segera mendekap ragaku
Apakah salah?
Bila bertanya seperti itu?
Padahal memang masa tak pernah berhenti
Besok tidak sama dengan kemarin
Detik ini tidak pula sama dengan detik berikutnya
Hanya satu harapan sebelum ajal menjemput
Karena manusia tidak akan pernah tahu
Maka izinkan aku memimpikanmu
Serta izinkan aku memikirkanmu
Meskipun waktu belum ada untuk kita saat ini
Kapan kau akan menggapai hati ini?
Kapan kau akan mematri nama ini?
Kapan kau akan memiliki raga ini?
Selalu saja terulang
Satu demi satu
Pertanyaan itu menggeliat di benak terdalam
Seperti gelisah...gundah...
Rasa itu begitu kuat merasuki seluruh jiwa
Ingin dia segera hadir di sisiku
Ingin dia segera datang menyentuh hatiku
Ingin dia segera mengukir indah namaku
Ingin dia segera mendekap ragaku
Apakah salah?
Bila bertanya seperti itu?
Padahal memang masa tak pernah berhenti
Besok tidak sama dengan kemarin
Detik ini tidak pula sama dengan detik berikutnya
Hanya satu harapan sebelum ajal menjemput
Karena manusia tidak akan pernah tahu
Maka izinkan aku memimpikanmu
Serta izinkan aku memikirkanmu
Meskipun waktu belum ada untuk kita saat ini
Senin, 25 Mei 2009
Love is a beautiful word...
Love is a beautiful word
That can I give
When you’re realize
How far is your trip to find the faith
About your feelings
Love is a beautiful word
That must defended by yourself
When you’re feel depressed
And don’t know
Where is the true way
I want to avoid somethings worried
I want to run from my despair
Determine the step I will pass
In the future
For me and you
You’re my specially friend
That I have found
Until know…and ever after
So, I just want to say
I love you so much…
-dhyani’08-
That can I give
When you’re realize
How far is your trip to find the faith
About your feelings
Love is a beautiful word
That must defended by yourself
When you’re feel depressed
And don’t know
Where is the true way
I want to avoid somethings worried
I want to run from my despair
Determine the step I will pass
In the future
For me and you
You’re my specially friend
That I have found
Until know…and ever after
So, I just want to say
I love you so much…
-dhyani’08-
Jangan Berhenti Bermimpi
Pernahkah bertanya dalah hati sendiri
Bagaimana hidup kan dilalui?
Bilamana diri kan bahagia?
Jika terbersit ingin tuk coba berlari
Mencari jawabannya
Jangan terlalu jauh kau lupakan pijakanmu
Tebarkanlah butiran harapanmu satu demi satu
Ke atas tanah basah yang terlewati
Sambil kau pandangi hamparan langit
Mencoba sampaikan inginmu pada alam
Ketika kau telah tiba di ujung perjalanan
Dan belum temukan apa yang kau inginkan
Kembalilah kau ingat perjuangan yang kau tempuh
Ingatlah bahwa butiran yang kau tebarkan
Adalah sebuah semangat yang kau kobarkan
Maka…
Jangan berhenti untuk bermimpi
Karena dunia ini penuh rahasia
Jika kau berani berharap
Bukan tak mungkin nyata kan kau dekap
Bagaimana hidup kan dilalui?
Bilamana diri kan bahagia?
Jika terbersit ingin tuk coba berlari
Mencari jawabannya
Jangan terlalu jauh kau lupakan pijakanmu
Tebarkanlah butiran harapanmu satu demi satu
Ke atas tanah basah yang terlewati
Sambil kau pandangi hamparan langit
Mencoba sampaikan inginmu pada alam
Ketika kau telah tiba di ujung perjalanan
Dan belum temukan apa yang kau inginkan
Kembalilah kau ingat perjuangan yang kau tempuh
Ingatlah bahwa butiran yang kau tebarkan
Adalah sebuah semangat yang kau kobarkan
Maka…
Jangan berhenti untuk bermimpi
Karena dunia ini penuh rahasia
Jika kau berani berharap
Bukan tak mungkin nyata kan kau dekap
Untukmu Sahabat...
Masa yang dulu suram
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah
Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang
Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan
Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh
Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan
Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah
Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang
Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan
Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh
Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan
Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan
Rabu, 20 Mei 2009
Lirik Ketika Cinta Bertasbih
Ketika Cinta Bertasbih
Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika Cinta bertasbih
Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta
It's my favorite song n' lyric...
Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika Cinta bertasbih
Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta
It's my favorite song n' lyric...
Kamis, 14 Mei 2009
Bicara Mimpi
Mimpi adalah mainan tidur tetapi kadang-kadang mimpi memberi alamat atau petanda kepada seseorang tentang sesuatu perkara yang bakal terjadi di sekeliling mereka (Hari Zamry). Tatkala mendapat mimpi indah, pasti kita kan gembira. Namun, ketika mendapat mimpi buruk tidak sedikit orang yang sedih atau bahkan terbayang-terbayang hingga kemudian tidak berani untuk kembali tidur. Banyak orang yang berpikir dan mengira-ngira apa yang akan terjadi dalam hidupnya ketika melihat sebuah mimpi. Seseorang pernah bercerita bahwa saat sedang bermimpi roh kita itu mengalami hal yang terjadi dalam mimpi itu...benarkah? Percaya nggak percaya sih...Yang pasti bersyukurlah orang yang masih dapt bermimpi apalgi jika suatu mimpi bisa dijadikan motivasi untuk selangkah lebih maju dari kehidupan sebelumnya.
Bicara tentang mimpi, kemarin aku pun bermimpi hal yang aneh...bukan tentang kegembiraan atau kesedihan tetapi bermimpi tentang sebuah peristiwa. Peristiwa yang tidak biasa dan tidak bisa diceritakan lewat kata.
Empat puluh tahun lalu...
Pada rentang dimensi yang berbeda
Dia mengajarkan arti sebuah kata
"Cinta"
Dalam genggaman cerita indah
Subuah pelabuhan pertautan hati
Kala itu,
Telah terjadi peristiwa
Hingga segala yang ada
Musnah akibat berkobarnya peperangan
Membakar kepingan kenangan
Jemari ini terlepas oleh desakan
Bukan harus tetapi terpaksa
Namun, rasa yang termiliki tetap bertahan
Walau raga pada masa itu
Nyaris menghilang
Diri harus terus berlari
Meski tak mampu tinggalkannya
Dalam bisik nurani tak pernah berhenti
Memanggil namanya
Nyatanya, keadaan tak dapat ditawar
Yang terpikir adalah terus bertahan
Hingga hari ini
Tepat 40 tahun setelahnya
Rintangan masih mendera
Lalu telusuri jejak yang hilang
Hanya untuk menemukan "dia"
Mata terus terpana kala menatapnya
Warna putih telah memenuhi setiap helai rambutnya
Anehnya, diri ini tak berubah sedikitpun
Masih sama seperti pertama berjumpa
Namun, harus ku relakan bila kini
Disisinya telah tersanding cinta yang lain
Perjalanan itu hanya satu menit bagiku
Lintasi ruang dan waktu
Tetapi tidak bagimu
Walaupun kini segalanya tak pernah sama
Hati telah abadikan rasa ini
Di relung terdalam
Inilah mimpiku malam itu...cerita yang tidak biasa tetapi bukan untuk dicari artinya hanya untuk dimengerti makna dari mimpi itu sendiri.
Bicara tentang mimpi, kemarin aku pun bermimpi hal yang aneh...bukan tentang kegembiraan atau kesedihan tetapi bermimpi tentang sebuah peristiwa. Peristiwa yang tidak biasa dan tidak bisa diceritakan lewat kata.
Empat puluh tahun lalu...
Pada rentang dimensi yang berbeda
Dia mengajarkan arti sebuah kata
"Cinta"
Dalam genggaman cerita indah
Subuah pelabuhan pertautan hati
Kala itu,
Telah terjadi peristiwa
Hingga segala yang ada
Musnah akibat berkobarnya peperangan
Membakar kepingan kenangan
Jemari ini terlepas oleh desakan
Bukan harus tetapi terpaksa
Namun, rasa yang termiliki tetap bertahan
Walau raga pada masa itu
Nyaris menghilang
Diri harus terus berlari
Meski tak mampu tinggalkannya
Dalam bisik nurani tak pernah berhenti
Memanggil namanya
Nyatanya, keadaan tak dapat ditawar
Yang terpikir adalah terus bertahan
Hingga hari ini
Tepat 40 tahun setelahnya
Rintangan masih mendera
Lalu telusuri jejak yang hilang
Hanya untuk menemukan "dia"
Mata terus terpana kala menatapnya
Warna putih telah memenuhi setiap helai rambutnya
Anehnya, diri ini tak berubah sedikitpun
Masih sama seperti pertama berjumpa
Namun, harus ku relakan bila kini
Disisinya telah tersanding cinta yang lain
Perjalanan itu hanya satu menit bagiku
Lintasi ruang dan waktu
Tetapi tidak bagimu
Walaupun kini segalanya tak pernah sama
Hati telah abadikan rasa ini
Di relung terdalam
Inilah mimpiku malam itu...cerita yang tidak biasa tetapi bukan untuk dicari artinya hanya untuk dimengerti makna dari mimpi itu sendiri.
Rabu, 13 Mei 2009
The Journey of Life
Bukan tak mudah untuk melangkah
Menuju masa depan
Serta menghapus seluruh jejak
Yang sempat kau tinggalkan
Di masa lalu
Bukan pula tak ada keinginan
Tuk sekedar menyapa
Berjuta kenangan
Yang telah tergores manis
Dalam titian takdir kehidupan
Namun, sungguh memang tak mungkin
Seseorang memiliki daya
Tuk kembali pada sebuah masa
Dimana tak ada kebahagian
Atau justru di saat bahagia merekah
Mengapa?
Karena waktu tak pernah berhenti berlari
Dia tak akan hiraukan kau
Yang terkadang ingin pulang
Yang terkadang ingin pergi
Itulah sebabnya…
ada hidup,
ada mati,
ada pertemuan,
ada perpisahan
Yang perlu dimengerti bahwa
Rasamu tak pernah salah
Begitulah adanya manusia
Jika tak ada dusta
Selamanya hanya ada surga
Maka tak perlu ada keraguan
Karena ada jalan yang kau miliki
Meski terkadang terlihat serupa
Setiap detik sungguh tak sama
Dan pada akhirnya pun akan berbeda
Menuju masa depan
Serta menghapus seluruh jejak
Yang sempat kau tinggalkan
Di masa lalu
Bukan pula tak ada keinginan
Tuk sekedar menyapa
Berjuta kenangan
Yang telah tergores manis
Dalam titian takdir kehidupan
Namun, sungguh memang tak mungkin
Seseorang memiliki daya
Tuk kembali pada sebuah masa
Dimana tak ada kebahagian
Atau justru di saat bahagia merekah
Mengapa?
Karena waktu tak pernah berhenti berlari
Dia tak akan hiraukan kau
Yang terkadang ingin pulang
Yang terkadang ingin pergi
Itulah sebabnya…
ada hidup,
ada mati,
ada pertemuan,
ada perpisahan
Yang perlu dimengerti bahwa
Rasamu tak pernah salah
Begitulah adanya manusia
Jika tak ada dusta
Selamanya hanya ada surga
Maka tak perlu ada keraguan
Karena ada jalan yang kau miliki
Meski terkadang terlihat serupa
Setiap detik sungguh tak sama
Dan pada akhirnya pun akan berbeda
The Lasting Happiness
When a dream has died
Do not shine in its everynight
A thousand hope also as disappeared
Fly to follow the current of hesitation
The longer the time the farther the distance
Untill surfeited leave the sorrow
There isn’t certainty
To guide the step to greatness
Now just can to fight
To looking for the end of faith
And when the moment has come to senses
It will become the real lasting happiness
Do not shine in its everynight
A thousand hope also as disappeared
Fly to follow the current of hesitation
The longer the time the farther the distance
Untill surfeited leave the sorrow
There isn’t certainty
To guide the step to greatness
Now just can to fight
To looking for the end of faith
And when the moment has come to senses
It will become the real lasting happiness
Jumat, 08 Mei 2009
Antara Eros dan Platonis
Ketika hati dilanda cinta
Dunia bagai surga
Terkadang tiada beda
Antara benar dan salah
Antara nyata dan maya
Keraguan...
Kebimbangan...
Tak ubahnya hiasan
Pada alam eros dan platonis
Eros membisikkan padamu bahwa
"Cinta itu mudah"
Tak perlu dirasa
Cukup ungkapkan saja
Lalu jelajahi dirinya
Dengan beribu rayu
Platonis meyakinkan dirimu bahwa
"Cinta itu rumit"
Bahasanya sungguh tak mudah dipahami
Hanya ketulusan mampu taklukannya
Lalu pertahakan dirinya
Dengan sejuta kasih
Hingga hilang segala angkuh
Lalu Eros dan Platonis bertanya
Dalam mimpi manisnya asmara
Siapa yang akan kau ikuti
Eroskah?
Platoniskah?
Bukan dia yang tentukan
Tetapi hanya kau yang tahu jawabnya
Dunia bagai surga
Terkadang tiada beda
Antara benar dan salah
Antara nyata dan maya
Keraguan...
Kebimbangan...
Tak ubahnya hiasan
Pada alam eros dan platonis
Eros membisikkan padamu bahwa
"Cinta itu mudah"
Tak perlu dirasa
Cukup ungkapkan saja
Lalu jelajahi dirinya
Dengan beribu rayu
Hingga binasa segala logika
Platonis meyakinkan dirimu bahwa
"Cinta itu rumit"
Bahasanya sungguh tak mudah dipahami
Hanya ketulusan mampu taklukannya
Lalu pertahakan dirinya
Dengan sejuta kasih
Hingga hilang segala angkuh
Lalu Eros dan Platonis bertanya
Dalam mimpi manisnya asmara
Siapa yang akan kau ikuti
Eroskah?
Platoniskah?
Bukan dia yang tentukan
Tetapi hanya kau yang tahu jawabnya
Tetang Cinta
Mereka berkata cinta itu dusta
Mereka berucap cinta itu kiasan
Mereka berujar cinta itu palsu
Mereka berseru cinta itu bodoh
Bagiku cinta itu jujur
Ungkapkan segala rasa yang terlukis
Dalam pikiran dan hati
Bagiku cinta itu nyata
Wujudkan segala hasrat yang tercurah
Dalam tindakan dan kata
Bagiku cinta itu benar
Menguraikan segala ketulusan
Dalam suka dan duka
Bagiku cinta itu pintar
Memilah segala emosi yang membuncah
Dalam benar dan salah
Bagiku cinta itu "dia"
Yang menggapaiku dengan nurani
Bukan dengan pesona semata
Bagiku cinta hanya "dia"
Bagiku cinta tetap "dia"
Yang mencintai bukan karena....
Tetapi yang mencintai walaupun....
Mereka berucap cinta itu kiasan
Mereka berujar cinta itu palsu
Mereka berseru cinta itu bodoh
Bagiku cinta itu jujur
Ungkapkan segala rasa yang terlukis
Dalam pikiran dan hati
Bagiku cinta itu nyata
Wujudkan segala hasrat yang tercurah
Dalam tindakan dan kata
Bagiku cinta itu benar
Menguraikan segala ketulusan
Dalam suka dan duka
Bagiku cinta itu pintar
Memilah segala emosi yang membuncah
Dalam benar dan salah
Bagiku cinta itu "dia"
Yang menggapaiku dengan nurani
Bukan dengan pesona semata
Bagiku cinta hanya "dia"
Yang mengerti dan menerima
Jiwa dan raga ini apa adanya
Bagiku cinta tetap "dia"
Yang mencintai bukan karena....
Tetapi yang mencintai walaupun....
Rumah Kedua
Pernahkah kau bayangkan
Betapa angkuh ini menyiksaku
Apakah kau tahu
Berapa bulir rintihan yang mengalir
Dalam setiap peraduanku
Terkadang tak bisa bertahan
Namun aku hanya diam
Hanya dapat memandang
Melihat wajah itu tersenyum
Seolah tiada beban yang tersampaikan
Saat ingin pergi
Lalu kau akan pergi
Saat ingin kembali
Kau pun akan segera kembali
Begitu seterusnya...
Aku bagai rumah kedua
Tetapi tak pernah begitu penting
Hanya tempat untuk beristirahat
Melepaskan penat
Sejenak...
Pernahkah berpikir akan hati
Sedikit saja bertanya apa yang kurasa
Karena manusia tiada yang sempurna
Saat ini mungkin aku bisa tegar
Namun tidak untuk selamanya
Betapa angkuh ini menyiksaku
Apakah kau tahu
Berapa bulir rintihan yang mengalir
Dalam setiap peraduanku
Terkadang tak bisa bertahan
Namun aku hanya diam
Hanya dapat memandang
Melihat wajah itu tersenyum
Seolah tiada beban yang tersampaikan
Saat ingin pergi
Lalu kau akan pergi
Saat ingin kembali
Kau pun akan segera kembali
Begitu seterusnya...
Aku bagai rumah kedua
Tetapi tak pernah begitu penting
Hanya tempat untuk beristirahat
Melepaskan penat
Sejenak...
Pernahkah berpikir akan hati
Sedikit saja bertanya apa yang kurasa
Karena manusia tiada yang sempurna
Saat ini mungkin aku bisa tegar
Namun tidak untuk selamanya
Kamis, 07 Mei 2009
Lain Hari
Malam ini tidak ada bintang
Yang ada hanya tetesan air
Mengguyur panasnya bumi
Hingga menggenang
Tinggalkan jejak untuk pagi
Tak ada senyum saat memandang langit
Karena bulan tak tampak
Seperti malam-malam sebelumnya
Terus bermimpi
Terus bertanya
Walaupun begitu,
Dalam dingin masih ada suka
Bukan karena dia ada
Tetapi karena dia tak ada
Hati kecil tertawa dalam tangisan langit
Pertanda harapan masih menunggu
Bila saat ini gelap
Besok pasti akan terang
Bila kini bulan tak hadir
Pasti esok kan indah bersinar
Begitupun dengannya,
Bila kini dia tak datang
Keyakinan ini besar adanya
Dia pasti akan kembali
Bila tidak besok
Mungkin lusa
Bila tidak juga
Mungkin lain hari...
Yang ada hanya tetesan air
Mengguyur panasnya bumi
Hingga menggenang
Tinggalkan jejak untuk pagi
Tak ada senyum saat memandang langit
Karena bulan tak tampak
Seperti malam-malam sebelumnya
Terus bermimpi
Terus bertanya
Walaupun begitu,
Dalam dingin masih ada suka
Bukan karena dia ada
Tetapi karena dia tak ada
Hati kecil tertawa dalam tangisan langit
Pertanda harapan masih menunggu
Bila saat ini gelap
Besok pasti akan terang
Bila kini bulan tak hadir
Pasti esok kan indah bersinar
Begitupun dengannya,
Bila kini dia tak datang
Keyakinan ini besar adanya
Dia pasti akan kembali
Bila tidak besok
Mungkin lusa
Bila tidak juga
Mungkin lain hari...
Minggu, 03 Mei 2009
KECEWA
Satu hari lalu...
Senyum tak pernah lepas
Merekat kuat bagai terikat sangat
Gerak nadi pun semakin kencang
Melaju mengikuti irama bahagia
Kau tahu mengapa?
Karena aku merasa telah menemukanmu
Merengkuhmu yang pernah hilang
Mendapatkanmu yang pernah tersesat
Dalam bingkai perjalanan waktu
Bukan berdusta
Bila hati mengharapkan berjuta indah
Kembali mengiringi langkah yang tercipta
Bukan tak nyata
Bila fikirku tak pernah meninggalkanmu
Aku yang selalu berdiri
Di bawah tiang kesunyian
Memang pernah sebentar berpaling
Tetapi tak pernah sungguh pergi
Meski tahu segalanya tak akan mungkin
Hari ini...
Seolah awan kelabu menghiasi dinding asa
Tak terbayangkan bila kau tahu aku dihadapmu
Namun, tak sedikitpun kau bergeser dari pijakan
Aku kecewa
Mungkinkah kini saatnya?
Masa dimana aku harus benar-benar melupakanmu
Suatu dimensi perenungan diri
Ketika aku harus bertanya pada bayanganmu
Seperti inikah cintamu?
Senyum tak pernah lepas
Merekat kuat bagai terikat sangat
Gerak nadi pun semakin kencang
Melaju mengikuti irama bahagia
Kau tahu mengapa?
Karena aku merasa telah menemukanmu
Merengkuhmu yang pernah hilang
Mendapatkanmu yang pernah tersesat
Dalam bingkai perjalanan waktu
Bukan berdusta
Bila hati mengharapkan berjuta indah
Kembali mengiringi langkah yang tercipta
Bukan tak nyata
Bila fikirku tak pernah meninggalkanmu
Aku yang selalu berdiri
Di bawah tiang kesunyian
Memang pernah sebentar berpaling
Tetapi tak pernah sungguh pergi
Meski tahu segalanya tak akan mungkin
Hari ini...
Seolah awan kelabu menghiasi dinding asa
Tak terbayangkan bila kau tahu aku dihadapmu
Namun, tak sedikitpun kau bergeser dari pijakan
Aku kecewa
Mungkinkah kini saatnya?
Masa dimana aku harus benar-benar melupakanmu
Suatu dimensi perenungan diri
Ketika aku harus bertanya pada bayanganmu
Seperti inikah cintamu?
Langganan:
Postingan (Atom)
Sabtu, 30 Mei 2009
Ingatkah
Ingatkah akan nama ini bila menatap
Meski kenyataannya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam tahta hatimu
Lalu, dimana diri berada?
Bila pada lembaran jiwa itu
Tak satupun huruf terukir
Atas insan ini
Tegar bukan tak rapuh
Andai saat ini tanpa airmata
Itu karena nurani masih berpikir
Dengan logika
Mungkin suatu saat akan tersadar
Siapa yang sungguhnya dapat bertahan
Namun, keyakinan telah lenyap
Dan rasa ini akan mati seketika
Ingatkah akan nama ini bila menatap
Meski nyatanya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam hatimu
Meski kenyataannya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam tahta hatimu
Lalu, dimana diri berada?
Bila pada lembaran jiwa itu
Tak satupun huruf terukir
Atas insan ini
Tegar bukan tak rapuh
Andai saat ini tanpa airmata
Itu karena nurani masih berpikir
Dengan logika
Mungkin suatu saat akan tersadar
Siapa yang sungguhnya dapat bertahan
Namun, keyakinan telah lenyap
Dan rasa ini akan mati seketika
Ingatkah akan nama ini bila menatap
Meski nyatanya selalu terucapkan 'Dia'
Yang pernah hadir lebih dulu
Dalam warna hidupmu
Ingatkah akan raga ini bila menyapa
Meski pada akhirnya selalu terlihat 'Dia'
Yang pernah singgah
Dalam hatimu
Mengapa Mencintaiku Seperti Ini?
Bolehkah aku bertanya?
Satu hal saja...
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Begitu perhatian hingga tak memikirkan aku
Begitu sayang hingga tak indahkan aku
Begitu peduli hingga menyakiti aku
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Berjanji tetapi tak pernah tepati
Tersenyum tetapi tak menatap diri
Lindungi tetapi tak mendekap hati
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Bila nyata rasa itu bukan untukku
Lepaskan saja aku!!
Biarkan aku bebas berlari seperti dulu
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan ini yang aku mau
Bukan hidup seperti ini yang ingin aku jalani
Meskipun harus mendustai aku rela kau pergi
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan kau yang aku pilih
Meskipun kau selalu ada untukku
Namun, mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Satu hal saja...
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Begitu perhatian hingga tak memikirkan aku
Begitu sayang hingga tak indahkan aku
Begitu peduli hingga menyakiti aku
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Berjanji tetapi tak pernah tepati
Tersenyum tetapi tak menatap diri
Lindungi tetapi tak mendekap hati
Mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Bila nyata rasa itu bukan untukku
Lepaskan saja aku!!
Biarkan aku bebas berlari seperti dulu
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan ini yang aku mau
Bukan hidup seperti ini yang ingin aku jalani
Meskipun harus mendustai aku rela kau pergi
Aku memang memiliki cinta
Tetapi bukan kau yang aku pilih
Meskipun kau selalu ada untukku
Namun, mengapa kau mencintaiku seperti ini?
Selasa, 26 Mei 2009
Izinkan Aku
Kapan kau akan menemukan diri ini?
Kapan kau akan menggapai hati ini?
Kapan kau akan mematri nama ini?
Kapan kau akan memiliki raga ini?
Selalu saja terulang
Satu demi satu
Pertanyaan itu menggeliat di benak terdalam
Seperti gelisah...gundah...
Rasa itu begitu kuat merasuki seluruh jiwa
Ingin dia segera hadir di sisiku
Ingin dia segera datang menyentuh hatiku
Ingin dia segera mengukir indah namaku
Ingin dia segera mendekap ragaku
Apakah salah?
Bila bertanya seperti itu?
Padahal memang masa tak pernah berhenti
Besok tidak sama dengan kemarin
Detik ini tidak pula sama dengan detik berikutnya
Hanya satu harapan sebelum ajal menjemput
Karena manusia tidak akan pernah tahu
Maka izinkan aku memimpikanmu
Serta izinkan aku memikirkanmu
Meskipun waktu belum ada untuk kita saat ini
Kapan kau akan menggapai hati ini?
Kapan kau akan mematri nama ini?
Kapan kau akan memiliki raga ini?
Selalu saja terulang
Satu demi satu
Pertanyaan itu menggeliat di benak terdalam
Seperti gelisah...gundah...
Rasa itu begitu kuat merasuki seluruh jiwa
Ingin dia segera hadir di sisiku
Ingin dia segera datang menyentuh hatiku
Ingin dia segera mengukir indah namaku
Ingin dia segera mendekap ragaku
Apakah salah?
Bila bertanya seperti itu?
Padahal memang masa tak pernah berhenti
Besok tidak sama dengan kemarin
Detik ini tidak pula sama dengan detik berikutnya
Hanya satu harapan sebelum ajal menjemput
Karena manusia tidak akan pernah tahu
Maka izinkan aku memimpikanmu
Serta izinkan aku memikirkanmu
Meskipun waktu belum ada untuk kita saat ini
Senin, 25 Mei 2009
Love is a beautiful word...
Love is a beautiful word
That can I give
When you’re realize
How far is your trip to find the faith
About your feelings
Love is a beautiful word
That must defended by yourself
When you’re feel depressed
And don’t know
Where is the true way
I want to avoid somethings worried
I want to run from my despair
Determine the step I will pass
In the future
For me and you
You’re my specially friend
That I have found
Until know…and ever after
So, I just want to say
I love you so much…
-dhyani’08-
That can I give
When you’re realize
How far is your trip to find the faith
About your feelings
Love is a beautiful word
That must defended by yourself
When you’re feel depressed
And don’t know
Where is the true way
I want to avoid somethings worried
I want to run from my despair
Determine the step I will pass
In the future
For me and you
You’re my specially friend
That I have found
Until know…and ever after
So, I just want to say
I love you so much…
-dhyani’08-
Jangan Berhenti Bermimpi
Pernahkah bertanya dalah hati sendiri
Bagaimana hidup kan dilalui?
Bilamana diri kan bahagia?
Jika terbersit ingin tuk coba berlari
Mencari jawabannya
Jangan terlalu jauh kau lupakan pijakanmu
Tebarkanlah butiran harapanmu satu demi satu
Ke atas tanah basah yang terlewati
Sambil kau pandangi hamparan langit
Mencoba sampaikan inginmu pada alam
Ketika kau telah tiba di ujung perjalanan
Dan belum temukan apa yang kau inginkan
Kembalilah kau ingat perjuangan yang kau tempuh
Ingatlah bahwa butiran yang kau tebarkan
Adalah sebuah semangat yang kau kobarkan
Maka…
Jangan berhenti untuk bermimpi
Karena dunia ini penuh rahasia
Jika kau berani berharap
Bukan tak mungkin nyata kan kau dekap
Bagaimana hidup kan dilalui?
Bilamana diri kan bahagia?
Jika terbersit ingin tuk coba berlari
Mencari jawabannya
Jangan terlalu jauh kau lupakan pijakanmu
Tebarkanlah butiran harapanmu satu demi satu
Ke atas tanah basah yang terlewati
Sambil kau pandangi hamparan langit
Mencoba sampaikan inginmu pada alam
Ketika kau telah tiba di ujung perjalanan
Dan belum temukan apa yang kau inginkan
Kembalilah kau ingat perjuangan yang kau tempuh
Ingatlah bahwa butiran yang kau tebarkan
Adalah sebuah semangat yang kau kobarkan
Maka…
Jangan berhenti untuk bermimpi
Karena dunia ini penuh rahasia
Jika kau berani berharap
Bukan tak mungkin nyata kan kau dekap
Untukmu Sahabat...
Masa yang dulu suram
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah
Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang
Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan
Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh
Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan
Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan
Kini masih terasa tak menentu
Seperti kerikil di pelupuk mata
Menahan hati yang seolah tak berarah
Tiada lagi haru membiru
Juga harapan yang membuat tangan ini
Tak pernah berhenti mengepalkan
Rasa juang yang tak patah arang
Kini jalan di hadapan semakin luas
Mata ini harus terbuka lebar
Memandang berbagai kemungkinan
Tentang kisah hidup di masa depan
Banyak yang ingin diungkap
Namun betapa ragu menyesakkan dada
Banyak yang ingin disampaikan
Namun betapa keyakinan begitu rapuh
Pernahkah kau tahu kapan laut pasang?
Pernahkah mengerti bilamana ia kan surut?
Tentunya hanya ada diam
Karena bukan kau yang mencipta lautan
Kini…pasrahkan saja hidupmu
Dengan seikat perjuangan yang takkan padam
Hingga nanti kau temukan keabadian
Dari cita juga cinta yang kau harapkan
Rabu, 20 Mei 2009
Lirik Ketika Cinta Bertasbih
Ketika Cinta Bertasbih
Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika Cinta bertasbih
Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta
It's my favorite song n' lyric...
Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika Cinta bertasbih
Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta
It's my favorite song n' lyric...
Kamis, 14 Mei 2009
Bicara Mimpi
Mimpi adalah mainan tidur tetapi kadang-kadang mimpi memberi alamat atau petanda kepada seseorang tentang sesuatu perkara yang bakal terjadi di sekeliling mereka (Hari Zamry). Tatkala mendapat mimpi indah, pasti kita kan gembira. Namun, ketika mendapat mimpi buruk tidak sedikit orang yang sedih atau bahkan terbayang-terbayang hingga kemudian tidak berani untuk kembali tidur. Banyak orang yang berpikir dan mengira-ngira apa yang akan terjadi dalam hidupnya ketika melihat sebuah mimpi. Seseorang pernah bercerita bahwa saat sedang bermimpi roh kita itu mengalami hal yang terjadi dalam mimpi itu...benarkah? Percaya nggak percaya sih...Yang pasti bersyukurlah orang yang masih dapt bermimpi apalgi jika suatu mimpi bisa dijadikan motivasi untuk selangkah lebih maju dari kehidupan sebelumnya.
Bicara tentang mimpi, kemarin aku pun bermimpi hal yang aneh...bukan tentang kegembiraan atau kesedihan tetapi bermimpi tentang sebuah peristiwa. Peristiwa yang tidak biasa dan tidak bisa diceritakan lewat kata.
Empat puluh tahun lalu...
Pada rentang dimensi yang berbeda
Dia mengajarkan arti sebuah kata
"Cinta"
Dalam genggaman cerita indah
Subuah pelabuhan pertautan hati
Kala itu,
Telah terjadi peristiwa
Hingga segala yang ada
Musnah akibat berkobarnya peperangan
Membakar kepingan kenangan
Jemari ini terlepas oleh desakan
Bukan harus tetapi terpaksa
Namun, rasa yang termiliki tetap bertahan
Walau raga pada masa itu
Nyaris menghilang
Diri harus terus berlari
Meski tak mampu tinggalkannya
Dalam bisik nurani tak pernah berhenti
Memanggil namanya
Nyatanya, keadaan tak dapat ditawar
Yang terpikir adalah terus bertahan
Hingga hari ini
Tepat 40 tahun setelahnya
Rintangan masih mendera
Lalu telusuri jejak yang hilang
Hanya untuk menemukan "dia"
Mata terus terpana kala menatapnya
Warna putih telah memenuhi setiap helai rambutnya
Anehnya, diri ini tak berubah sedikitpun
Masih sama seperti pertama berjumpa
Namun, harus ku relakan bila kini
Disisinya telah tersanding cinta yang lain
Perjalanan itu hanya satu menit bagiku
Lintasi ruang dan waktu
Tetapi tidak bagimu
Walaupun kini segalanya tak pernah sama
Hati telah abadikan rasa ini
Di relung terdalam
Inilah mimpiku malam itu...cerita yang tidak biasa tetapi bukan untuk dicari artinya hanya untuk dimengerti makna dari mimpi itu sendiri.
Bicara tentang mimpi, kemarin aku pun bermimpi hal yang aneh...bukan tentang kegembiraan atau kesedihan tetapi bermimpi tentang sebuah peristiwa. Peristiwa yang tidak biasa dan tidak bisa diceritakan lewat kata.
Empat puluh tahun lalu...
Pada rentang dimensi yang berbeda
Dia mengajarkan arti sebuah kata
"Cinta"
Dalam genggaman cerita indah
Subuah pelabuhan pertautan hati
Kala itu,
Telah terjadi peristiwa
Hingga segala yang ada
Musnah akibat berkobarnya peperangan
Membakar kepingan kenangan
Jemari ini terlepas oleh desakan
Bukan harus tetapi terpaksa
Namun, rasa yang termiliki tetap bertahan
Walau raga pada masa itu
Nyaris menghilang
Diri harus terus berlari
Meski tak mampu tinggalkannya
Dalam bisik nurani tak pernah berhenti
Memanggil namanya
Nyatanya, keadaan tak dapat ditawar
Yang terpikir adalah terus bertahan
Hingga hari ini
Tepat 40 tahun setelahnya
Rintangan masih mendera
Lalu telusuri jejak yang hilang
Hanya untuk menemukan "dia"
Mata terus terpana kala menatapnya
Warna putih telah memenuhi setiap helai rambutnya
Anehnya, diri ini tak berubah sedikitpun
Masih sama seperti pertama berjumpa
Namun, harus ku relakan bila kini
Disisinya telah tersanding cinta yang lain
Perjalanan itu hanya satu menit bagiku
Lintasi ruang dan waktu
Tetapi tidak bagimu
Walaupun kini segalanya tak pernah sama
Hati telah abadikan rasa ini
Di relung terdalam
Inilah mimpiku malam itu...cerita yang tidak biasa tetapi bukan untuk dicari artinya hanya untuk dimengerti makna dari mimpi itu sendiri.
Rabu, 13 Mei 2009
The Journey of Life
Bukan tak mudah untuk melangkah
Menuju masa depan
Serta menghapus seluruh jejak
Yang sempat kau tinggalkan
Di masa lalu
Bukan pula tak ada keinginan
Tuk sekedar menyapa
Berjuta kenangan
Yang telah tergores manis
Dalam titian takdir kehidupan
Namun, sungguh memang tak mungkin
Seseorang memiliki daya
Tuk kembali pada sebuah masa
Dimana tak ada kebahagian
Atau justru di saat bahagia merekah
Mengapa?
Karena waktu tak pernah berhenti berlari
Dia tak akan hiraukan kau
Yang terkadang ingin pulang
Yang terkadang ingin pergi
Itulah sebabnya…
ada hidup,
ada mati,
ada pertemuan,
ada perpisahan
Yang perlu dimengerti bahwa
Rasamu tak pernah salah
Begitulah adanya manusia
Jika tak ada dusta
Selamanya hanya ada surga
Maka tak perlu ada keraguan
Karena ada jalan yang kau miliki
Meski terkadang terlihat serupa
Setiap detik sungguh tak sama
Dan pada akhirnya pun akan berbeda
Menuju masa depan
Serta menghapus seluruh jejak
Yang sempat kau tinggalkan
Di masa lalu
Bukan pula tak ada keinginan
Tuk sekedar menyapa
Berjuta kenangan
Yang telah tergores manis
Dalam titian takdir kehidupan
Namun, sungguh memang tak mungkin
Seseorang memiliki daya
Tuk kembali pada sebuah masa
Dimana tak ada kebahagian
Atau justru di saat bahagia merekah
Mengapa?
Karena waktu tak pernah berhenti berlari
Dia tak akan hiraukan kau
Yang terkadang ingin pulang
Yang terkadang ingin pergi
Itulah sebabnya…
ada hidup,
ada mati,
ada pertemuan,
ada perpisahan
Yang perlu dimengerti bahwa
Rasamu tak pernah salah
Begitulah adanya manusia
Jika tak ada dusta
Selamanya hanya ada surga
Maka tak perlu ada keraguan
Karena ada jalan yang kau miliki
Meski terkadang terlihat serupa
Setiap detik sungguh tak sama
Dan pada akhirnya pun akan berbeda
The Lasting Happiness
When a dream has died
Do not shine in its everynight
A thousand hope also as disappeared
Fly to follow the current of hesitation
The longer the time the farther the distance
Untill surfeited leave the sorrow
There isn’t certainty
To guide the step to greatness
Now just can to fight
To looking for the end of faith
And when the moment has come to senses
It will become the real lasting happiness
Do not shine in its everynight
A thousand hope also as disappeared
Fly to follow the current of hesitation
The longer the time the farther the distance
Untill surfeited leave the sorrow
There isn’t certainty
To guide the step to greatness
Now just can to fight
To looking for the end of faith
And when the moment has come to senses
It will become the real lasting happiness
Jumat, 08 Mei 2009
Antara Eros dan Platonis
Ketika hati dilanda cinta
Dunia bagai surga
Terkadang tiada beda
Antara benar dan salah
Antara nyata dan maya
Keraguan...
Kebimbangan...
Tak ubahnya hiasan
Pada alam eros dan platonis
Eros membisikkan padamu bahwa
"Cinta itu mudah"
Tak perlu dirasa
Cukup ungkapkan saja
Lalu jelajahi dirinya
Dengan beribu rayu
Platonis meyakinkan dirimu bahwa
"Cinta itu rumit"
Bahasanya sungguh tak mudah dipahami
Hanya ketulusan mampu taklukannya
Lalu pertahakan dirinya
Dengan sejuta kasih
Hingga hilang segala angkuh
Lalu Eros dan Platonis bertanya
Dalam mimpi manisnya asmara
Siapa yang akan kau ikuti
Eroskah?
Platoniskah?
Bukan dia yang tentukan
Tetapi hanya kau yang tahu jawabnya
Dunia bagai surga
Terkadang tiada beda
Antara benar dan salah
Antara nyata dan maya
Keraguan...
Kebimbangan...
Tak ubahnya hiasan
Pada alam eros dan platonis
Eros membisikkan padamu bahwa
"Cinta itu mudah"
Tak perlu dirasa
Cukup ungkapkan saja
Lalu jelajahi dirinya
Dengan beribu rayu
Hingga binasa segala logika
Platonis meyakinkan dirimu bahwa
"Cinta itu rumit"
Bahasanya sungguh tak mudah dipahami
Hanya ketulusan mampu taklukannya
Lalu pertahakan dirinya
Dengan sejuta kasih
Hingga hilang segala angkuh
Lalu Eros dan Platonis bertanya
Dalam mimpi manisnya asmara
Siapa yang akan kau ikuti
Eroskah?
Platoniskah?
Bukan dia yang tentukan
Tetapi hanya kau yang tahu jawabnya
Tetang Cinta
Mereka berkata cinta itu dusta
Mereka berucap cinta itu kiasan
Mereka berujar cinta itu palsu
Mereka berseru cinta itu bodoh
Bagiku cinta itu jujur
Ungkapkan segala rasa yang terlukis
Dalam pikiran dan hati
Bagiku cinta itu nyata
Wujudkan segala hasrat yang tercurah
Dalam tindakan dan kata
Bagiku cinta itu benar
Menguraikan segala ketulusan
Dalam suka dan duka
Bagiku cinta itu pintar
Memilah segala emosi yang membuncah
Dalam benar dan salah
Bagiku cinta itu "dia"
Yang menggapaiku dengan nurani
Bukan dengan pesona semata
Bagiku cinta hanya "dia"
Bagiku cinta tetap "dia"
Yang mencintai bukan karena....
Tetapi yang mencintai walaupun....
Mereka berucap cinta itu kiasan
Mereka berujar cinta itu palsu
Mereka berseru cinta itu bodoh
Bagiku cinta itu jujur
Ungkapkan segala rasa yang terlukis
Dalam pikiran dan hati
Bagiku cinta itu nyata
Wujudkan segala hasrat yang tercurah
Dalam tindakan dan kata
Bagiku cinta itu benar
Menguraikan segala ketulusan
Dalam suka dan duka
Bagiku cinta itu pintar
Memilah segala emosi yang membuncah
Dalam benar dan salah
Bagiku cinta itu "dia"
Yang menggapaiku dengan nurani
Bukan dengan pesona semata
Bagiku cinta hanya "dia"
Yang mengerti dan menerima
Jiwa dan raga ini apa adanya
Bagiku cinta tetap "dia"
Yang mencintai bukan karena....
Tetapi yang mencintai walaupun....
Rumah Kedua
Pernahkah kau bayangkan
Betapa angkuh ini menyiksaku
Apakah kau tahu
Berapa bulir rintihan yang mengalir
Dalam setiap peraduanku
Terkadang tak bisa bertahan
Namun aku hanya diam
Hanya dapat memandang
Melihat wajah itu tersenyum
Seolah tiada beban yang tersampaikan
Saat ingin pergi
Lalu kau akan pergi
Saat ingin kembali
Kau pun akan segera kembali
Begitu seterusnya...
Aku bagai rumah kedua
Tetapi tak pernah begitu penting
Hanya tempat untuk beristirahat
Melepaskan penat
Sejenak...
Pernahkah berpikir akan hati
Sedikit saja bertanya apa yang kurasa
Karena manusia tiada yang sempurna
Saat ini mungkin aku bisa tegar
Namun tidak untuk selamanya
Betapa angkuh ini menyiksaku
Apakah kau tahu
Berapa bulir rintihan yang mengalir
Dalam setiap peraduanku
Terkadang tak bisa bertahan
Namun aku hanya diam
Hanya dapat memandang
Melihat wajah itu tersenyum
Seolah tiada beban yang tersampaikan
Saat ingin pergi
Lalu kau akan pergi
Saat ingin kembali
Kau pun akan segera kembali
Begitu seterusnya...
Aku bagai rumah kedua
Tetapi tak pernah begitu penting
Hanya tempat untuk beristirahat
Melepaskan penat
Sejenak...
Pernahkah berpikir akan hati
Sedikit saja bertanya apa yang kurasa
Karena manusia tiada yang sempurna
Saat ini mungkin aku bisa tegar
Namun tidak untuk selamanya
Kamis, 07 Mei 2009
Lain Hari
Malam ini tidak ada bintang
Yang ada hanya tetesan air
Mengguyur panasnya bumi
Hingga menggenang
Tinggalkan jejak untuk pagi
Tak ada senyum saat memandang langit
Karena bulan tak tampak
Seperti malam-malam sebelumnya
Terus bermimpi
Terus bertanya
Walaupun begitu,
Dalam dingin masih ada suka
Bukan karena dia ada
Tetapi karena dia tak ada
Hati kecil tertawa dalam tangisan langit
Pertanda harapan masih menunggu
Bila saat ini gelap
Besok pasti akan terang
Bila kini bulan tak hadir
Pasti esok kan indah bersinar
Begitupun dengannya,
Bila kini dia tak datang
Keyakinan ini besar adanya
Dia pasti akan kembali
Bila tidak besok
Mungkin lusa
Bila tidak juga
Mungkin lain hari...
Yang ada hanya tetesan air
Mengguyur panasnya bumi
Hingga menggenang
Tinggalkan jejak untuk pagi
Tak ada senyum saat memandang langit
Karena bulan tak tampak
Seperti malam-malam sebelumnya
Terus bermimpi
Terus bertanya
Walaupun begitu,
Dalam dingin masih ada suka
Bukan karena dia ada
Tetapi karena dia tak ada
Hati kecil tertawa dalam tangisan langit
Pertanda harapan masih menunggu
Bila saat ini gelap
Besok pasti akan terang
Bila kini bulan tak hadir
Pasti esok kan indah bersinar
Begitupun dengannya,
Bila kini dia tak datang
Keyakinan ini besar adanya
Dia pasti akan kembali
Bila tidak besok
Mungkin lusa
Bila tidak juga
Mungkin lain hari...
Minggu, 03 Mei 2009
KECEWA
Satu hari lalu...
Senyum tak pernah lepas
Merekat kuat bagai terikat sangat
Gerak nadi pun semakin kencang
Melaju mengikuti irama bahagia
Kau tahu mengapa?
Karena aku merasa telah menemukanmu
Merengkuhmu yang pernah hilang
Mendapatkanmu yang pernah tersesat
Dalam bingkai perjalanan waktu
Bukan berdusta
Bila hati mengharapkan berjuta indah
Kembali mengiringi langkah yang tercipta
Bukan tak nyata
Bila fikirku tak pernah meninggalkanmu
Aku yang selalu berdiri
Di bawah tiang kesunyian
Memang pernah sebentar berpaling
Tetapi tak pernah sungguh pergi
Meski tahu segalanya tak akan mungkin
Hari ini...
Seolah awan kelabu menghiasi dinding asa
Tak terbayangkan bila kau tahu aku dihadapmu
Namun, tak sedikitpun kau bergeser dari pijakan
Aku kecewa
Mungkinkah kini saatnya?
Masa dimana aku harus benar-benar melupakanmu
Suatu dimensi perenungan diri
Ketika aku harus bertanya pada bayanganmu
Seperti inikah cintamu?
Senyum tak pernah lepas
Merekat kuat bagai terikat sangat
Gerak nadi pun semakin kencang
Melaju mengikuti irama bahagia
Kau tahu mengapa?
Karena aku merasa telah menemukanmu
Merengkuhmu yang pernah hilang
Mendapatkanmu yang pernah tersesat
Dalam bingkai perjalanan waktu
Bukan berdusta
Bila hati mengharapkan berjuta indah
Kembali mengiringi langkah yang tercipta
Bukan tak nyata
Bila fikirku tak pernah meninggalkanmu
Aku yang selalu berdiri
Di bawah tiang kesunyian
Memang pernah sebentar berpaling
Tetapi tak pernah sungguh pergi
Meski tahu segalanya tak akan mungkin
Hari ini...
Seolah awan kelabu menghiasi dinding asa
Tak terbayangkan bila kau tahu aku dihadapmu
Namun, tak sedikitpun kau bergeser dari pijakan
Aku kecewa
Mungkinkah kini saatnya?
Masa dimana aku harus benar-benar melupakanmu
Suatu dimensi perenungan diri
Ketika aku harus bertanya pada bayanganmu
Seperti inikah cintamu?
Langganan:
Postingan (Atom)